Dark/Light Mode
Sebelumnya
Korupsi bercabang di banyak sektor dan pelaku. Yang kecil maupun besar. Di pusat maupun daerah. Di eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Di lingkaran terdekat kekuasaan maupun yang agak jauh dan paling jauh.
Karena ganti pemimpin biasanya diikuti pergantian orang-orang terdekat secara politik maupun ekonomi-finansial, sehingga seleksinya perlu diperketat. Tidak boleh sembarangan. Karena, dampaknya sangat besar.
Baca juga : Perang Hidup Dan Mati?
Jangan sampai, orang-orang dekat yang jumlahnya segelintir itu membuat “jebakan batman” yang bisa menjerumuskan dan membuai para pemimpin.
Misalnya, jebakan untuk melahirkan budaya oligarkis serta menjauh dari sisi-sisi kerakyatan. Sama seperti demokrasi yang juga bisa menjelma jadi demokrasi prosedural, sisi-sisi kerakyatan juga bisa menjadi sekadar prosedural. Artifisial.
Baca juga : “Denda Damai” Yang Masih Meresahkan
Kuasa ekonomi, finansial dan politik yang dikendalikan segelintir orang, bisa mengarah ke dalam perilaku yang tidak terkendali. Apalagi kalau kontrol berlangsung sangat minim dan permissive, bisa semakin berbahaya.
Anggur lama dalam botol baru, juga bisa dilihat dari penegakan hukum. Hukum tidak boleh menjadi komoditi yang diperjualbelikan seperti ayam goreng atau tahu mendoan.
Baca juga : Nasib Rakyat Di Tahun Politik
Indeks demokrasi, termasuk sektor hukum dan peradilan yang terus menurun (seperti hasil riset lembaga-lembaga internasional), mestinya menjadi alarm yang mengusik banyak pihak. Pemerintahan baru harus benar-benar memperhatikan hal ini.
Rakyat jangan disajikan old wine in new bottle, atau cavoli riscaldati, kol yang dipanaskan berulang-ulang. Itu berisiko. Bahkan bisa menjadi racun. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
