Dark/Light Mode
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
RM.id Rakyat Merdeka - “Pemilu 2024 bukan perang Badar. Bukan pula soal hidup dan mati. Ini cuma soal prosedur untuk menentukan pejabat pemerintah, presiden dan legislatif”.
Untuk mendinginkan suasana, nasihat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, seperti yang diberitakan Rakyat Merdeka, kemarin, sangatlah benar.
Baca juga : “Denda Damai” Yang Masih Meresahkan
Semua pihak memang perlu menahan diri. Polarisasi yang selama ini sudah menebal, harus segera dikikis. Pemilu jangan justru menambah keterbelahan.
Saran bijak dari para elite politik, perlu segera diwujudkan di lapangan, karena hawa panas sudah mulai terasa. Beberapa pemilu terakhir yang berlangsung panas, memberi pelajaran mahal kepada bangsa ini. Jangan sampai terulang.
Baca juga : Nasib Rakyat Di Tahun Politik
Para elite politik maupun ekonomi perlu memberi keteladanan konkret. Karena, bagi sebagian elite, pergantian pemerintahan justru bisa menjadi semacam pertarungan hidup mati. Ibarat perang dengan taruhan besar.
Pergantian kepemimpinan akan menentukan banyak hal bagi elite-elite politik maupun ekonomi. Pertanyan-pertanyaan; apakah Presiden mendatang akan membawa gerbong baru atau tidak, termasuk wajah kabinetnya, apakah prioritasnya akan berubah atau tidak. Masih banyak lagi pertanyaan menarik lainnya.
Baca juga : Bola Panas Di Merdeka Barat
Investor juga akan wait and see. Wajah dan gaya serta prioritas pemerintahan baru akan menjadi pertimbangan penting bagi para investor. Termasuk investor di Ibukota Negara (IKN).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.