Dark/Light Mode

Bukan “Cavoli Riscaldati”

Selasa, 13 Juni 2023 06:01 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Orang Inggris menyebutnya old wine, new bottle, anggur lama dalam botol baru. Orang Italia punya istilah “cavoli riscaldati”, kubis atau kol yang dipanaskan kembali.

Kita tidak berharap budaya politik kita akan seperti itu: bukan anggur lama dalam botol baru. Bukan pula kubis yang dipanaskan berulang-ulang.

Baca juga : Perang Hidup Dan Mati?

Siapa pun pemenang Pilpres 2024, kubu keberlanjutan atau perubahan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, atau siapa pun, jangan sampai menerapkan tradisi politik lama, tentunya tradisi yang dinilai negatif.

Keberlanjutan pembangunan, tentu saja yang positif, adalah keniscayaan. Harus. Pemimpin baru tidak boleh tergoda nafsu politik untuk menghapus warisan mantan sehingga semuanya dinihilkan.

Baca juga : “Denda Damai” Yang Masih Meresahkan

Jangan juga seperti meme “budaya” pendidikan kita, “ganti menteri ganti kurikulum”. Akibatnya, rakyat dan pe￾serta didik, bingung.

Apakah “anggur lama” itu? Banyak. Salah satunya, seperti yang sering digaungkan Menko Polhukam Mahfud Md: korupsi. Korupsi di darat, laut dan udara. Dimana-mana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.