Dark/Light Mode

Kekeringan Ancaman Nyata

Rabu, 9 Agustus 2023 00:05 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman kekeringan sudah di depan mata. Bahkan sudah terasa. Di Papua, kekeringan ini sudah menelan korban jiwa enam orang warga. Di Jawa dan Sumatera, sebagian lahan pertanian mengering dan terancam gagal panen.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kekeringan akibat El Nino yang melanda Indonesia akan terjadi pada Agustus sampai September 2023. Di masa ini, curah hujan akan sangat rendah.

Sebagai negara agraris, hal ini tentu menjadi ancaman besar bagi Indonesia. Kekeringan yang panjang ini akan menimbulkan banyak masalah kompleks. Mulai dari pertanian yang terancam gagal panel, ancaman kebakaran hutan, kekurangan air bersih di daerah-daerah tertentu, sampai peternakan yang terancam kekurangan pangan.

Baca juga : Ancaman Kekeringan

Berdasarkan perhitungan Kementerian Pertanian, sebanyak 27 ribu haktare lahan pertanian terancam kekeringan. Dari jumlah itu, 469 akan mengalami puso alias gagal panen. Ini tentu merupakan jumlah yang sangat besar. Dengan kondisi ini, suplai beras bisa terganggu.

Celakanya lagi, saat ini impor beras juga sulit dilakukan. Pekan lalu, India sudah memutuskan membatasi ekspor. Hal ini sudah membuat pasar beras dunia kacau. Saat kekeringan mencapai puncak, bukan tidak mungkin Thailand dan Vietnam juga menghentikan ekspor beras.

Untuk itu, kita perlu upaya ekstra dalam menghadapi kekeringan ini. Manajemen air harus dilakukan seefektif mungkin. Sistem pemompaan harus disediakan sebaik mungkin. Irigasi yang mampet harus segera diperbaiki. Agar pertanian kita tetap berjalan, sehingga terhindar dari ancaman puso.

Baca juga : KSP Dorong BRIN Teliti Tanaman Kratom

Menyelamatkan pertanian bukan semata-mata membantu petani, tetapi juga menjaga pasokan pangan untuk 270 juta orang masyarakat. Kita butuh sekitar 32 juta ton beras per tahun. Jika pasokan kurang akibat kekeringan, bisa terjadi kekacauan.

Kemudian, untuk pasokan air minum, sedari sekarang harus mulai disiapkan tanki-tanki penyalur air bersih. Tanki-tanki ini harus siap untuk berkeliling memasok air bersih ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan parah.

Sedangkan untuk antisipasi kebakaran hutan, pengawasan harus dilakukan ekstra ketat. Petugas harus terus berjaga untuk memastikan tidak ada pengusaha nakal yang membuka lahan dengan membakar hutan. Jika ada yang nekat, harus segera ditangkap dan dijatuhi hukuman berat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.