Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - 2019, ketika Mahfud Md gagal menjadi calon wapres Jokowi di menit-menit terakhir, hebohnya tidak seperti sekarang.
Bisa jadi karena saat itu sudah “injury time” sehingga tidak ada waktu lagi untuk heboh-hebohan. Mahfud juga tidak terkait langsung dengan parpol.
Sekarang ramai sekali. Heboh. Wajah politik dan politisi Indonesia sedang dipertontonkan ke publik. Seperti drama atau film yang plot twist-nya berlapis-lapis. Selalu ada yang mengejutkan. Dinamis. Sulit ditebak.
Baca juga : Mencuri Hati Dan Milenial Gen Z
Dampaknya, bukan hanya rakyat yang bingung, tapi juga para investor. Kepastian, politik atau hukum, itu yang dicari para investor. Kalau terus gonjang-ganjing, para investor pasti akan wait and see.
Kondisi ini sudah berlangsung hampir dua tahun. Arenanya tersebar di banyak tempat. Di Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, KPK, Kementerian-kementerian, kepolisian dan sebagainya. Banyak sekali.
Apa yang diperjuangkan? Kekuasaan. Melihat kondisi seperti ini, putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid mencuitkan pendapat ayahnya yang disampaikan pada tahun 2002. Dia menggunggahnya di medsos, kemarin.
Baca juga : Siapa Yang Mewarnai DPR 2024?
Ini pernyataan Gus Dur yang diunggah Alissa:
“Kehidupan kita sekarang hanya dipenuhi oleh kegiatan untuk mempertahankan kekuasaan, bukannya mencapai kepemimpinan yang diharapkan.
Kekuasaan disamakan dengan kepemimpinan dan kekuasaan tidak lagi mengindahkan aspek moral dalam kehidupan kita sebagai bangsa”. (7 November 2002).
Baca juga : Senjata Baru Lawan Korupsi
Saat itu, Gus Dur baru setahunan lengser. Dia menyaksikan kursi yang ditinggalkannya, kembali diperebutkan banyak orang. Sampai sekarang. Dengan gegap gempita.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
