Dark/Light Mode

Perlakukan Polusi Seperti Pandemi

Jumat, 1 September 2023 00:14 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Bahaya polusi udara tidak bisa dianggap enteng. Banyak penelitian menunjukkan, polusi udara menyebabkan banyak penyakit kronis, memperpendek harapan hidup, bahkan menyebabkan kematian. Untuk itu, penangan polusi harus sangat serius. Kita bisa menggunakan cara-cara saat melawan pandemi Covid-19 untuk mengatasi polusi ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kematian akibat polusi mencapai 186.267 orang. Ini jumlah yang sangat besar. Mengalahkan korban Covid-19 di Indonesia, yang sebanyak 161.918 orang. Jumlah kematian akibat polusi hanya kalah dari hipertensi, gula darah, rokok, dan obesitas.

Baca juga : Pakar Lingkungan: PLTA Solusi Atasi Perubahan Iklim

Daerah dengan pencemaran udara tertinggi tentu yang padat dan banyak kawasan industri. Makanya, tidak heran, Jabodetabek menjadi daerah dengan kualitas udara yang buruk. Dalam beberapa kali pengukuran, Jabodetabek sering menjadi “juara” polusi. Namun, tidak menutup kemungkinan, daerah-daerah sekitarnya juga ikut terimbas.

Untuk mengatasinya, perlu kerja keras yang masif, simultan, dan berkesinambungan. Tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja, sebagian-sebagian, dan hanya insidental.

Baca juga : Konsorsium Beli Perangkat Di Pasar Kenari Salemba

Kerja keras yang masif, simultan, dan berkesinambungan, sudah kita lakukan saat melawan Covid-19. Berkat kerja-kerja seperti itu, alhamdulillah kita saat ini sudah merdeka dari pandemi. Meski kita harus “berdarah-darah” selama dua tahun, karena ekonomi lesu akibat adanya pembatasan.

Dalam mengatasi polusi ini, Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa “jurus”. Mulai dari pembatasan kendaraan bermotor, pemberlakukan Work from Home (WfH), pengawasan pabrik-pabrik yang mengeluarkan polusi tinggi, sampai modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan.

Baca juga : Tri Sakti Dan Revolusi Mental: Indonesia Maju

Agar langkah ini efektif, peran serta masyarakat sangat penting. Agar gerakannya masif. Banyak cara yang bisa dilakukan. Untuk mengurangi pencemaran, masyarakat bisa beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal, beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan ramah lingkungan. Jika hal ini dilakukan secara gotong royong, secara perlahan, polusi akan berkurang.

Sedangkan untuk menjaga kesehatan, seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, alangkah baiknya masyarakat kembali membiasakan menggunakan masker saat bepergian ke luar. Kita sudah merasakan manfaat masker saat pandemi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.