Dark/Light Mode

Perlakukan Kabut Asap Seperti Polusi

Rabu, 11 Oktober 2023 00:12 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian masyarakat di Sumatera, Riau, dan Kalimantan tengah kesusahan. Kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda wilayah mereka, mengganggu berbagai aktivitas juga kesehatan. Sudah lebih dari dua pekan, kabut asap itu tak kunjung hilang. Malah, saat ini kondisi udara di sana semakin buruk. Untuk menghindari penyakit, anak-anak sekolah pun mulai diliburkan. Ada juga yang beralih ke pembelajaran online.

Dampak kabut asap ini juga tidak hanya dirasakan masyarakat di dalam negeri. Warga negara tetangga yang ada di Malaysia dan Singapura merasakan hal yang sama. Otoritas kedua negeri jiran itu pun sudah melayangkan protes ke Indonesia.

Baca juga : Pertamina Dan Garuda Sukses Uji Terbang Pakai Bioavtur

Secara garis beras, kabut asap ini dipicu dua hal. Pertama, dampak kemarau panjang akibat El Nino. Kedua, ulah pengusaha nakal yang membuka lahan dengan membakar hutan. Kekeringan yang tengah melanda semakin memudahkan mereka dalam membakar hutan.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah harus bersikap tegas dan gerak cepat. Seperti yang dilakukan saat mengatasi polusi udara parah di Jabodetabek, bulan lalu. Saat itu, Pemerintah begitu sigap. Segala upaya dilakukan. Mulai dari pembatasan kendaraan bermotor, penindakan terhadap perusahaan yang menghasilkan polusi tinggi, menggencarkan uji emisi, melakukan kampanye penanaman pohon, menyemprotkan air dari gedung-gedung tinggi, sampai hujan buatan.

Baca juga : Menkumham Sebut Mentan SYL Belum Terdeteksi Masuk Ke Indonesia

Penanganan kabut asap juga harus seperti itu. Kalau ada pengusaha nakal yang sengaja membakar hutan, tindak tegas. Seret ke pengadilan dan tuntut dengan sanksi dan hukuman yang seberat-beratnya. Sebab, ulah mereka telah merugikan banyak pihak dan mencoreng nama Indonesia di mata negara tetangga.

Sedangkan untuk pemadaman apinya, lakukan upaya semaksimal mungkin. Terjunkan tim terbaik dan alat-alat canggih untuk memadamkan titik api yang terjadi. Langkah ini harus cepat agar titik api tersebut tidak merembet ke lahan lain.

Baca juga : Menteri LHK Pastikan Tidak Ada Asap Melintas Ke Malaysia

Selain itu, upaya pencegahan juga penting. Lahan-lahan yang belum terbakar, harus dijaga ketat. Baik dari ulah pengusaha nakal maupun dari percikan api alami.

Dengan segala upaya itu, kita berharap, kebakaran hutan yang terjadi bisa segera dipadamkan. Pemerintah harus maksimal melakukan ini. Agar peristiwa kebakaran hutan dahsyat yang pernah terjadi pada 2015 tidak terulang lagi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.