Dark/Light Mode

Tetap Konsisten

Minggu, 13 Oktober 2019 05:01 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apa kabar gerakan mahasiswa? Masihkah punya stamina? Ya, tantangan gerakan mahasiswa adalah menjaga konsistensi dan stamina. Tidak semuanya bisa berlari marathon. Karena ada yang cuma bisa sprint, jarak pendek. Persiapan napasnya pendek.

Sebuah gerakan akan terasa menggelegar, kalau berlangsung konsisten. Menjaga konsistensi isu dan berusaha keras dari segala yang ingin menunggangi. Kontaminasi, dari apa pun, akan mengurangi roh, nafas, gaung dan dampak gerakan.

Kalau ada penunggang artau penumpang gelap, pelanggaran hukum, atau ada yang ingin mengganggu NKRI, tindak tegas. Itu tugas pemerintah.

Di sisi lain, pemerintah dan DPR juga perlu merespons tuntutan substansif mahasiswa sembari menelusuri para penunggang gelap tersebut.

Baca juga : Terjepit Dua Kota

Gerakan mahasiswa, entah sekarang, 10 atau 20 tahun lagi, sampai kapan pun, tetap saja sama: selalu peduli terhadap potensi penyelewengan penyelanggaraan negara.

Bisa saja, mahasiswa yang sekarang berdemo, lalu dua puluh tahun kemudian menjadi pejabat pemerintah atau anggota legislatif, mereka juga akan didemo oleh mahasiswa, kalau terbukti melakukan korupsi misalnya.

Hari ini misalnya, karena demonstrasi mahasiswa sah menurut konstitusi, pasti semuanya menyatakan “silakan saja demo. Tidak dilarang kok”. Tapi, ada juga yang di dalam hatinya berkata “ngapain sih demo-demo segala, belajar saja yang benar. Selesaikan kuliah, cari kerja yang benar”.

Wajar kalau ada penyikapan yang berbeda-beda. Namanya juga negara demokrasi. Juga tergantung kepentingan. Mereka yang sekarang mendukung demo mahasiswa, suatu saat, kalau mereka berkuasa, pasti tidak menginginkan demo tersebut.

Baca juga : Tetep Ribet

Demikian pula sebaliknya, mereka yang sekarang “kurang setuju” demo mahasiswa, suatu saat akan merindukan demo mahasiswa kalau mereka berada di luar pemerintah. Kalau melihat ada potensi penyelewengan oleh pemerintah. Gantian. Karena, terkadang, tidak ada sikap yang abadi, yang ada hanya kepentingan yang abadi.

Tidak masalah. Itu dinamika. Demokratis. Hanya saja, gerakan mahasiswa tetap sama, walau mahasiswanya berganti-ganti. Walau rezim berubah.

Mahasiswa harus tetap pada substansi tuntutannya. Di rezim siapa pun. Kapan pun. Sekarang maupun puluhan tahun lagi. Jaga konsistensi. Hati-hati juga terhadap pemecah-belah dan penggembosan serta adu domba.

Karena, kalau para politisi bersatu dan bersekongkokol untuk hal-hal yang dinilai tidak baik, mahasiswalah yang menjadi salah satu tumpuan harapan. Mereka mengisi kosongnya sisi kritis yang ditinggalkan sebagian politisi.

Baca juga : Papua Kondusif, Jangan Lengah

Hari ini mendemo, beberapa tahun lagi mungkin, akan didemo. Oleh mahasiswa lain. Entah mahasiswa angkatan tahun berapa. Nanti. Namun, mahasiswa tetaplah mahasiswa dengan segala dinamikanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.