Dark/Light Mode

Langsung, Umum, Bebas, dan Tak Rahasia

Jumat, 12 Januari 2024 00:18 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan asas Pemilu Luber alias Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia, semakin pudar. Terutama untuk asas “Rahasia”. Sebenarnya, asas “Bebas” kadang-kadang juga tidak berlaku pada kondisi tertentu atau masyarakat tertentu.

Asas Luber sangat terkenal di era Orde Baru. Asas ini masuk dalam jingle Pemilu, yang juga sangat terkenal dan masih terngiang-ngiang bagi sebagian masyarakat kita. Meskipun dalam pelaksanaannya, asas ini jauh panggang dari api.

Baca juga : Bojan Pastikan Berat Badan Pemain Persib Masih Ideal

Di era reformasi sampai sekarang, asas Luber masih dipakai. Saat ini ditambahi dengan Jurdil alias Jujur dan Adil. Namun, kondisi di lapangan, pelaksanaan asas ini juga belum sempurna, meski tak seburuk di era Orde Baru.

Untuk asas “Rahasia”, sebagian masyarakat kita nampaknya menganggap sudah tidak lagi penting. Mengumbar pilihan di hadapan umum kini tak lagi tabu. Sebagian masyarakat justru ingin orang lain tahu dengan pilihannya, dengan harapan yang menyaksikan itu akan “tertular”.

Baca juga : Anzilla Natasha, Bebaskan Anak Main Di Lantai

Mendekati pencoblosan Pemilu 2024, sikap memperlihatkan pilihan di hadapan umum semakin marak, baik di dunia nyata atau pun di dunia maya. Di dunia nyata, dalam obrolan di warung kopi, di pos ronda, di kendaraan umum, bahkan di kafe-kafe dan restoran, kita banyak menemukan masyarakat yang justru memperlihatkan pilihannya menjelang Pemilu ini.

Di dunia maya, lebih marak lagi. Banyak yang terang-terang menyatakan mendukung salah satu calon dan partai dan mengajak yang lain untuk melakukan hal serupa, meski dia tak termasuk tim sukses. Di TikTok, saat ini juga sedang ngetren menunjukkan dukungan terhadap salah satu calon dengan menggunakan latar musik “Takdir Cinta”.

Baca juga : Chong Sung Kim, Caleg Beringin Bantah Tuduhan Baru Setahun Jadi WNI

Sikap buka-bukaan seperti berpotensi menimbulkan konsekuensi terjadi gesekan. Apalagi jika yang buka-bukaan itu sambil menunjukkan sikap menyerang terhadap calon lain. Meski tak sepanas dalam Pilpres 2014 dan 2029, sikap terlalu membuka ini tetap akan meningkatkan eskalasi suhu politik.

Untuk itu, masyarakat umum lebih baik agak mengerem. Biarlah yang buka-bukaan dan kampanye itu cukup tim sukses atau kader partai biasa. Sekarang, mari kita kembali asas Luber, agar Pemilu saat ini bisa berlangsung sejuk, damai, dan dapat menghasilkan pemimpin terbaik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.