Dark/Light Mode

Bulog Kantongi Stok 1,4 Juta Ton

Beras Aman Untuk Nataru

Sabtu, 16 Desember 2023 07:20 WIB
Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (15/12/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (15/12/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,4 juta ton. Jumlah tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan pangan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan, dengan stok beras tersebut, serta adanya tambahan baru penugasan impor dari Pemerintah sebanyak 1,5 juta ton, maka jumlahnya akan makin kuat untuk memenuhi kebutuhan Nataru.

“Per Kamis (14/12/2023), ada 1.050 juta ton penyerapan, sedikit lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 997 ribu ton. Karena ada beberapa daerah yang masa panennya tidak serentak,” ujar Tomi di Jakarta, Jumat (15/12).

Dilansir dari web bulog.co.id, per Jumat (15/12/2023) siang, realisasi pengadaan ter­catat 999.021 ton dan realisasi Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP) sebanyak 1.073.785 ton. Jumlah ini masih akan terus bertambah, seiring dengan masuknya beras impor secara bertahap.

Baca juga : Jamin Ketersediaan Energi, Pertamina Bentuk Satgas Nataru

Dia menuturkan, Presiden Jokowi menginginkan agar Bu­log memiliki stok CBP sebanyak 3,8 juta ton tahun 2024.

Untuk memenuhi hal itu, pihaknya masih terus mengutamakan penyerapan dalam negeri. Namun, karena adanya dampak yang signifikan dari El Nino, diperkirakan tidak akan ada panen raya akhir tahun ini hingga akhir Maret 2024.

Sehingga untuk kebutuhan Na­taru, Pemilihan Umum (Pemilu) pada Februari 2024, termasuk program bantuan pangan yang diperpanjang hingga Juni tahun 2024, maka Bulog terus berupaya menjajaki pengadaan beras dari sejumlah negara.

“El Nino ini tidak hanya ter­jadi di Indonesia. Tapi di seluruh dunia. Jadi, sebenarnya sangat sulit mendapatkan stok beras dari luar negeri,” kata Tomi.

Baca juga : Ikuti Senam Sehat, Warga Surabaya Deklarasikan Dukungan Untuk Ganjar-Mahfud

Lebih lanjut, dia menjelaskan, awal tahun 2023, Pemerintah menugaskan Bulog melakukan importasi beras sebanyak 2 juta ton dan ini sudah terealisasi.

Lalu, Pemerintah kembali menugaskan Bulog melakukan tambahan impor akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton.

Bulog, kata dia, sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras terse­but. Dan yang sudah masuk ke Indonesia ada 500 ribu ton. “Si­sanya masih dalam perjalanan,” jelasnya.

Saat ini, manajemen Bulog terus menjajaki sejumlah negara untuk mendapatkan kontrak impor sisanya, yaitu 500 ribu ton lagi.

Baca juga : Janji Witan Di Debutnya Bersama Bhayangkara FC

“Ini sudah kami upayakan terus, agar kontraknya bisa dida­pat di akhir tahun ini. Supaya bisa carry over awal Januari 2024,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.