Dark/Light Mode

Langkah Awal Dan Keteladanan

Selasa, 29 Oktober 2024 06:25 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Semoga apa yang dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bisa menjadi pola baku di Kementerian dan lembaga. Tidak sampai sebulan, Amran melakukan dua kali pencopotan terhadap anak buahnya yang diduga terlibat korupsi.

Pertama, pada 17 Oktober 2024, dia mencopot tiga pejabat Kementan karena diduga terlibat korupsi. Nilainya, 10 miliar rupiah.

Kedua, 28 Oktober, Amran kembali mengumumkan pencopotan seorang pejabat setingkat direktur di Kementan. Pangkatnya eselon II. Kasusnya sama, diduga terlibat korupsi. Juga ada efek kejutnya.

Baca juga : ”Pintu” Satu Triliun

Langkah-langkah cepat dan tegas seperti ini layak diapresiasi. Kalau langkah seperti ini bisa menjadi pola baku di semua Kementerian, maka benih kepercayaan masyarakat dan investor akan tumbuh dengan baik. 

Kita berharap, langkah tegas ini jangan hanya sekadar untuk menghentak dan menimbulkan “efek kejut” di awal-awal saja. Bukan langkah “panas-panas tai ayam”. 

Langkah awal yang baik ini butuh konsistensi dan keberanian. Perlu ditularkan dan disebarluaskan. Karena, tidak jarang, ada pejabat yang lebih mementingkan rasa setia kawan.  Ada pejabat yang khawatir citra lembaganya tercoreng sehingga kasus-kasus semacam ini disembunyikan di bawah karpet. Tertutup, tidak terlihat, tapi inti masalahnya tidak terpecahkan. 

Baca juga : Prestasi, Bukan Kontroversi

Selain itu, ada juga langkah awal yang baik yang perlu diapresiasi. Langkah itu berupa “perintah” dari Presiden Prabowo kepada para menteri, wakil menteri dan pejabat eselon 1 dalam Kabinet Merah Putih supaya tidak lagi menggunakan mobil impor sebagai mobil dinas.Presiden meminta mobil buatan Pindad menjadi mobil dinas.

Langkah ini bisa menjadi gebrakan awal yang baik. Bisa menjadi lokomotif kampanye penggunaan produk dalam negeri. Diharapkan, tumbuh kebanggaan yang bisa menjadi prinsip hidup para pejabat.

Saat retreat di Magelang, Presiden Prabowo juga meminta para menteri dan wakil menteri untuk tidak melakukan korupsi. Presiden juga pernah mengingatkan, “ikan selalu busuk mulai dari kepala”. Di sinilah pentingnya keteladanan.

Baca juga : “Mengejar Harimau”

Dalam jangka pendek, semoga segera ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk menghindari korupsi. Juga ada gerakan kampanye penggunaan produk dalam negeri yang masif dan konsisten. 

Kita juga berharap, ada langkah-langkah besar, sistematis, menyeluruh dan total serta menasional. Keteladanan yang natural, bukan yang artifisial, dari para pejabat, juga sangat dibutuhkan. 

Kita tunggu gebrakan dan langkah-langkah besar serta sistematis itu. Bukan tambal sulam. Bukan pula langkah yang segera terhenti di tengah jalan. Melainkan derap langkah bersama yang tegas, konsisten serta berstamina dalam barisan yang rapi dan berdisiplin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.