Dark/Light Mode

The New Abnormal

Jumat, 29 Mei 2020 01:32 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama dua pekan ini mengamati dari sebuah jarak bagaimana para penyelenggara pemerintahan mengurusi darurat Covid-19. Harus diakui banyak kesigapan dilakukan namun tidak sedikit kegagapan bahkan gelagapan menghadapi pendemi dengan segala efeknya di kehidupan masyarakat. Pemerintah dipaksa siap meski nyata tak siap. 

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sepertinya hanya menang digaung saja. Imbauan bahkan ancaman keras pemerintah tinggal imbauan dan ancaman. Baca beritanya di media sampai miris, lumayan menggertak. Tapi apakah implementasinya demikian? 

Baca juga : Protokol New Normal

Rakyat kebanyakan sepertinya tidak gentar dengan gertakan. Sudah habis cadangan rasa takut oleh ancaman aparat pemerintah, bahkan sudah kehabisan rasa takut oleh ancaman terpapar Corona dan ancaman kematian akibat Corona. Imbauan jangan mudik, tak sepenuhnya digubris. Mudik pula. Jadi semua seperti melakukan pemberontakan berjamaah. 

Publik sudah habis kesabaran untuk lebih lama #dirumahaja dan tetep rigid dengan aturan-aturan physical distancing. Ada kerinduan untuk ngriung, berjabatan tangan bahkan hingga berpelukan. Ingin kembali normal seperti biasanya, dulu. Saling beranjang sana. 

Baca juga : Lebaran dan Korupsi

Terhadap keadaan ini, desakan untuk menjalani kehidupan normal ini, disikapi dengan proposal yang namanya keren: the new normal. Entahlah. Apa kongkretnya gagasan ini. Terlalu banyak protokol kehidupan yang harus diperhatikan dan bahkan wajib dituruti. Daripada lockdown, sepertinya akan mulai diserap kebiasaan baru ini. 

The new normal ini banyak tafsirnya, banyak kontroversinya. Bahkan banyak versinya. Sepertinya yang akan terasa justru abnormalitas dalam memperlakukan Covid-19. Kehilangan kewarasan dalam menjalani kehidupan kehidupan. Ya, gaya hidup orang abnormal. 

Baca juga : Indonesia Sakarepmu

Sementara itu, kehidupan terus berjalan. Publik benar-benar musti tetep waspada. Jangan sampai abnormalitas meniadakan akal sehat. Mulailailah kehidupan dengan segala protokol kesehatanya. Kita dan Indonesia harus kuat. Semua akan baik-baik saja.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.