Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Selama vaksinnya belum ditemukan, virus Corona (Covid-19) tetap jadi ancaman yang menakutkan. Oleh karena itu, sedikit pun kita tak boleh lengah. sekali lengah, lonjakan kenaikan jumlah pasien positif Corona bisa terjadi dimana-mana.
Oleh karena itu, mematuhi protokol kesehatan jadi kunci untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19.
Kita berharap ke depan tak ada lagi orang keluar rumah tanpa masker. Tak ada lagi kerumunan orang di pasar-pasar atau ruang publik. Kalau tak ada keperluan mendesak, lebih baik di rumah saja. Selama masa Pandemi, jangan dulu bepergian jauh.
Apalagi kenaikan jumlah pasien positif Corona secara Nasional selama sepekan terakhir rata-rata masih di atas 1.000 orang per hari.
Baca juga : Awas Corona Kloter Kedua
Meski beberapa daerah telah melonggarkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), tetapi karena angka penularan Covid-19 terus bertambah, masyarakat mesti waspada. Orang-orang yang tinggal di zona merah, untuk sementara lebih baik di rumah saja. Kalau bisa selama dua pekan mendatang, tahan diri dulu. Kecuali untuk hal-hal yang sifatnya darurat.
Upaya lainnya yang mesti dilakukan untuk menyetop penyebaran Covid-19 adalah memperbanyak swab test/ PCR. Kita berharap, mulai pekan depan, swab test bisa dilakukan terhadap 20.000 orang per hari. Ini penting untuk menghitung dan menganalisa, apakah puncak Pandemi di Indonesia, sudah terjadi, apa belum.
Kita tentu berharap, serangan Covid-19 bisa secepatnya melandai. Terutama di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Wabah Corona telah merontokkan semua sendi kehidupan. Kalau keadaan seperti sekarang ini, berlangsung hingga enam bulan ke depan, orang-orang yang masuk golongan hampir miskin akan jadi orang miskin. Kemudian, yang sudah miskin akan semakin miskin.
Baca juga : Listrik Untuk Rakyat
Untuk orang-orang miskin, kita berharap Pemerintah tetap memberikan bantuan sembako dan uang tunai. Ini penting untuk mencegah kemungkinan munculnya keresahan masyarakat akibat tak punya uang untuk membeli beras.
Kita berharap, seluruh anggota kabinet bersama-sama Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak mencari terobosan, bagaimana orang-orang miskin itu tetap bisa mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai.
Kelak apabila penularan Covid-19 sudah melandai, masyarakat bisa kembali lagi mencari uang tanpa dibayangi ketakutan akan tertular virus Corona.
Oleh karena itu, sekali lagi kita tak boleh menggangap enteng Pandemi Covid-19. Sebab kalau kemudian banyak orang tak peduli lagi terhadap protokol kesehatan, serangan Corona gelombang kedua, bisa datang tiba-tiba.
Baca juga : Si Kaya Wajib Bantu Si Kecil
Jadi jika kita memang menginginkan wabah Covid-19 ini bisa sepenuhnya terkendali, semua orang tanpa kecuali, mesti disiplin mematuhi protokol kesehatan. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.