Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hati-hati Sisa Anggaran

Minggu, 20 Desember 2020 05:51 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Hati-hati dengan sisa anggaran. Jangan sampai bocor atau melenceng. Potensi untuk “menghabiskan anggaran dengan segala macam cara” di akhir tahun, perlu segera ditutup. Diawasi dan disisir secara ketat.

Sampai November lalu, menurut Kementerian Keuangan, Pemerintah masih memiliki sisa anggaran Rp 1.269,06 triliun.

Angka tersebut terdiri dari sisa belanja pemerintah pusat senilai Rp 763,8 triliun dan belanja APBD senilai Rp 505,26 triliun (angka per September).

Baca juga : Reshuffle Mulai Ramai

Angka ini sangat bernilai, apalagi di tengah masa krisis. Misalnya, untuk program vaksin gratis yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi.

Ambil contoh sisa anggaran yang berasal dari “bantuan” Bank Indonesia (BI) yang berasal dari program “berbagi beban” antara pemerintah dan BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pemerintah masih memiliki sisa dana “berbagi beban” (burden sharing) itu sebesar Rp 30-39 triliun. Masih cukup banyak. BI mengusulkan dana tersebut bisa dipergunakan untuk membiayai vaksin gratis.

Baca juga : Vaksin Gratis Vs Bayar Sendiri

Skema berbagi beban didasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pada 7 Juli 2020.

Melalui SKB 2, BI bersedia membeli langsung (tanpa lelang) Surat Berharga Negara (SBN). Bunganya ditanggung BI. Free.

Data yang disampaikan BI menyebutkan, BI telah membeli SBN senilai Rp 397 triliun dari total anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional senilai Rp 695,2 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.