Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hoax Vaksin, IDN Dan Inggris

Selasa, 12 Januari 2021 06:19 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada hoax begini: vaksin Covid-19 asal China bisa menambah panjang alat vital sampai 8 cm. Disebutkan, info tersebut diperoleh dari jurnal berbahasa Inggris. Hoax ini ramai di media sosial. Ada foto media yang memberitakannya.

Apakah “info bisa memperpanjang” ini disambut gembira atau sedih, entahlah. Yang pasti, berita ini tidak benar. Bohong. Bisa menyesatkan.

Baca juga : Istilah, Pandemi Dan Politik

Vaksinasi yang dimulai Rabu besok, salah satu tantangannya ya… itu: hoax. Bukan hanya Indonesia, negara lain juga menghadapi hal serupa. Terutama negara berkembang yang tingkat literasinya rendah.

Jangankan Indonesia (IDN), Inggris, yang tingkat literasi warganya lebih tinggi, juga dilanda hoax. Salah satunya, menyebutkan, Margaret Keenan, penerima pertama vaksin Pfizer di Inggris dan di dunia, adalah seorang “pemeran krisis”.

Baca juga : Antisipasi Penipuan Vaksin!

“Pemeran krisis” adalah aktor atau relawan yang disuruh berpura-pura menjadi korban dalam aksi-aksi tertentu. Mereka juga biasa berperan untuk melatih para responden dalam beberapa skenario darurat. Misalnya, latihan pemadaman kebakaran. Aktingnya seperti beneran.

Nah, Margaret Keenan, nenek berusia 91 tahun itu, kena hoax seperti itu. Dituduh sebagai “pemeran krisis”. Dibayar. Termasuk untuk vaksinasi pertama di Inggris pada 8 Desember 2020 lalu.

Baca juga : Drone Asing, Perlu Diseriusi

Disebutkan, nama aslinya: Liz Scott. Di media sosial, disertakan pula foto seorang perempuan yang terjerembab dalam sebuah aksi demo di London. Foto tersebut dimuat di salah satu media di Inggris. Itulah Margaret. Dialah Liz Scott.

Setelah ditelusuri dan dilakukan pengecekan fakta, ternyata info tersebut hoax. Bohong. Nenek Margaret bukan “pemeran atau aktor krisis”. Dia mantan pegawai toko perhiasan. Baru pensiun empat tahun lalu. Alamatnya juga jelas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.