Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Masa kampanye Pilpres dan Pileg tinggal dua pekan lagi. Siapa yang kampanyenya lebih jitu dan cerdas, dialah yang akan meraih suara mereka-mereka yang belum menetapkan pilihan.
Kampanye cerdas adalah kampanye yang menawarkan hal-hal konkret untuk rakyat. Bukan menjual mimpi atau angan-angan. Juru kampanye (jurkam) jangan sekali-kali menawarkan hal yang tak masuk akal.
Rakyat dengan cepat akan mengetahui mana program yang konkret dan mana yang tak masuk akal. Masyarakat umumnya sudah muak dengan berita-berita bohong atau hoaks.
Baca juga : Ayo Stop Caci Maki
Untuk itu, kalau ada jurkam menyampaikan program tak masuk akal, apalagi dibumbui hoaks, maka calon anggota legislatif yang didukung, dipastikan tak akan dilirik masyarakat.
Di masa kampanye terbuka hingga 13 April 2019 mendatang, para jurkam hendaknya menjauhi hal-hal yang berbau SARA. Sebab, selain akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa, hal-hal yang berbau SARA sesungguhnya tak pernah bisa menambah suara seorang caleg secara signifikan.
Bahkan, tidak sedikit caleg yang kemudian dijauhi atau bahkan ditinggalkan para pendukungnya setelah publik tahu apa yang disampaikan ternyata hoaks.
Untuk kampanye terbuka, carilah kata-kata dan kalimat yang cocok dengan hati rakyat. Siapa yang pandai mencari kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan suasana hati rakyat, maka dialah yang akan dipilih pada Pemilu serentak 17 April mendatang.
Masyarakat sudah cukup pintar untuk memilih seorang caleg. Mereka akan memilih caleg yang selama ini dekat dengan rakyat.
Khusus untuk caleg petahana, rakyat akan memilih orang-orang yang selama empat tahun terakhir selalu memperjuangkan nasib dan kepentingan mereka.
Sah-sah saja seorang caleg menawarkan janji-janji. Tapi, kalau janjinya muluk-muluk, rakyat dipastikan tak akan memilihnya.
Jadi dalam kampanye cerdas, seorang caleg hendaknya menawarkan sesuatu yang cocok dengan hati rakyat. Karena itu, berlomba-lombalah, mencuri hati rakyat dengan hal-hal yang masuk akal.**
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.