Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Korea, Saus Dan Rendang

Kamis, 10 Juni 2021 06:50 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Korea, yang beberapa dekade lalu masih tergolong negara miskin, sekarang sudah “menjajah” dunia. Dalam banyak bidang. Bukan hanya budaya, film, musik, kosmetik, elektronik atau otomotifnya, olahraganya juga.

Pelatih Timnas sepakbola Indonesia sekarang, Shin Tae Yong, berasal dari Korea Selatan. Ini tak terbayangkan lima atau sepuluh tahun lalu.

Tiga hari lalu, di kualifikasi Piala Dunia, Shin berhadapan dengan Park Hang Seo, juga dari Korea yang melatih Timnas Vietnam sejak 2017. Vietnam menang 4-0.

Baca juga : Menunggu Mahfud

Keberhasilan Korea tak dicapai dalam semalam. Prosesnya panjang. Saya masih ingat, tahun 1996, ada pemutaran film-film Korea di Gedung Kesenian Jakarta. Saat itu, mereka sudah sangat gencar berpromosi. Film-filmnya sudah sangat berkualitas.

Tak heran kalau sekarang film dan artis Korea sudah bisa memenangi Piala Oscar. Mereka telah melalui proses panjang dan konsisten. Juga dukungan penuh dari pemerintahnya, dengan visi yang jelas dan jauh ke depan.

Tahun 2018 saat mengunjungi Korea dalam sebuah program yang melibatkan para jurnalis dari Meksiko, Indonesia, Korsel, Turki, Australia (MIKTA), kami dibawa ke salah satu pusat kreativitas anak-anak muda Korea.

Baca juga : Pemilu 2024 Jangan Melukai

Di tempat yang “serius tapi santai” itu, segala ide anak-anak muda Korea disalurkan, dibina dan dikembangkan lalu disebarluaskan. Mulai dari pembuatan makanan sehat untuk murid-murid sekolah, pengemasannya, sampai pelatihan buat para calon artis drakor dirancang serius.

Sangat mungkin, ide-ide bagaimana menyebarkan “Korean Wave” berawal dari situ. Termasuk bagaimana mengemas saus atau kentang goreng sehingga bisa menjadi budaya dunia. Yang juga sampai ke Indonesia.

Di pusat kreativitas itu, kami mendapat penjelasan dan dipandu oleh seorang wanita muda berpenampilan millenial. Dia sangat lincah. Juga pintar. Dia mengenakan sepatu boots dan topi koboi.

Baca juga : Capres Di Last Minute

Seusai acara, setelah mengetahui saya dari Indonesia, dia memperkenalkan diri. “Sampai SMA, saya sekolah di Malang. Ikut orang tua,” katanya dalam Bahasa Indonesia yang cukup fasih.

Saya kaget. Dia tersenyum, seperti berhasil dengan pranknya. Tapi saya tidak kaget dengan keberhasilan Korea “menjajah” dunia: dengan sausnya, drakor, film, musik dan sebagainya.

Saya hanya sedih, karena sambal atau rendang belum berhasil menguasai dunia. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.