Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cabut Akar Mafia Bola, KPSN Kirim Capim KPK

Minggu, 23 Juni 2019 06:44 WIB
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono (tengah) saat memberi keterangan pada wartawan, Sabtu (22/6). (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka).
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono (tengah) saat memberi keterangan pada wartawan, Sabtu (22/6). (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu akar korupsi yang sulit dicabut di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan persepakbolaan nasional karena di sana ada mafia.

Hal inilah yang menjadi motivasi Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) mengirim 2 komisionernya untuk maju sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dikatakan Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono di Jakarta, Sabtu (22/6) bahwa 2 komisioner KPSN yang Selasa (18/6) lalu mengambil formulir pendaftaran capim KPK adalah Karyudi Sutajah Putra dan Benny Erwin.

Baca juga : Ketua KPSN Apresiasi 2 Komisionernya Jadi Capim KPK

Menurut Suhendra, sejak KPK berdiri pada 2003 hingga kini, lembaga antirasuah ini belum pernah menyentuh dugaan korupsi di tubuh PSSI dan persepakbolaan nasional, sampai kemudian Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri turun tangan dan menetapkan 17 orang sebagai tersangka match fixing dan perusakan barang bukti terkait perkara match fixing atau skandal pengaturan skor pertandingan, termasuk mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono, salah satunya karena diinisiasi KPSN.

Ketika Satgas Antimafia Bola berakhir masa tugasnya per Jumat (21/6), kata Suhendra, perjuangan KPSN selanjutnya dalam membersihkan PSSI adalah dengan mengandeng KPK di samping Polri.

"Kami sudah kirim surat untuk minta audiensi dengan pimpinan KPK," cetus Suhendra. Ia menilai untuk ke depannya akan lebih efektif bila KPSN punya orang kepercayaan di KPK, dengan menempatkan komisionernya di kursi pimpinan KPK.

Baca juga : Sambut 800 Hari Kasus Novel, Pimpinan KPK Sumbang Sepeda

"Tentu, pemberantasan mafia bola hanya salah satu dari seluruh agenda besar pemberantasan korupsi yang sudah akut bak kanker stadium 4," jelasnya.

"Untuk membersihkan kasus di lingkungan PSSI, harus dilakukan dengan menyapunya bersih,' lanjutnya. Suhendra mengaku bangga dengan langkah 2 komisionernya itu, dan berpesan agar tetap mengingat tata nilai dan filosofi yang sudah terbangun baik di KPSN.

Mengenai integritas, kejujuran dan sikap tanpa kompromi, tegas Suhendra sudah dibuktikan dengan segudang prestasi yang ditorehkan KPSN, dimulai dari sebagai inisiator pemberantasan match fixing di tubuh PSSI, yang menghasilkan 17 tersangka, hal yang belum pernah terjadi di mana pun.

Baca juga : Eko Patrio ke Senayan Lagi, PAN Raih Kursi Pimpinan DKI

Banyak tawaran dan ancaman agar KPSN mengendur atau bahkan berhenti, tapi hal itu tak digubris karena sudah biasa dialami. Yudi mengaku siap menapak jejak Johan Budi Saptopribowo yang pernah menjadi komisioner KPK, karena sama-sama berlatar wartawan.

Begitu pun Benny, yang menguasai bidang keuangan dan perbankan, juga siap menyumbangkan keahliannya di KPK. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.