Dark/Light Mode

Kasus Mafia Sepak Bola

KPSN Berharap PSSI Lebih Bijak

Kamis, 10 Januari 2019 07:21 WIB
Ketua Umum Asprov PSSI Sultra Sabarudin Labamba  (jaket biru) Presiden Klub Persijap Jepara Esti Pujilestari dan Direktur Organisasi Asprov PSSI Sulut Sefrianus seusai diskusi sepakbola dengan thema
Ketua Umum Asprov PSSI Sultra Sabarudin Labamba (jaket biru) Presiden Klub Persijap Jepara Esti Pujilestari dan Direktur Organisasi Asprov PSSI Sulut Sefrianus seusai diskusi sepakbola dengan thema "Menuju sepakbola bersih, berprestasi, tanpa Mafia" di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (09/01). (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - PSSI sebagai induk organisasi sepakbola nasional diharapkan lebih bijak dan membuka diri atas permasalahan didunia sepalbola nasional khususnya yang tengah ramai Mafia Sepakbola.
Mafia Bola menguak ditengah jalannya kompetisi Liga di Indonesia khususnya yang mendera di strata Liga 2 dan Liga 3 itu ditandai dengan tertangkapnya oknum mafia bola oleh Satgas Anti Mafia Bola Polri.

Harapan kepada PSSI untuk lebih bijak terkuak dalam diskusi sepakbola dengan thema "Menuju sepakbola bersih, berprestasi, tanpa Mafia" di Hotel Bidakara Jakarta hari ini Rabu (09/01). Diskusi sendiri digelar Komite Perubahan Sepakbola Nasional, KPSN untuk mendapat masukan, rembug saran dari peserta yang hadir.

Baca juga : Satgas Mafia Bola Tangkap Otak Pengaturan Skor Liga Indonesia

Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono, menyatakan diskusi ini bukan merupakan gerakan untuk menjatuhkan PSSI Pusat dan murni adalah untuk memberi, mendapat dan merumuskan berapa butiran usulan untuk perbaikkan sepakbola nasional kedepan. " KPSN sangat berkepentingan mendapat masukan dari para peserta yang hadir di diskusi karena ini bisa menjadi data untuk pengembangan kasus mafia bola kepada Satgas Anti Mafia Bola " ungkap Suhendra.

Hal sama disampaikan Komisioner KPSN, Mohammad Zein melihat PSSI tidak usah takut akan diskusi yang digelar ini karena kegiatan ini bisa menjadi masukan bagi PSSI. "Sebagai wadah sepakbola nasional, PSSI harus bisa bijak dan jangan menaruh curiga bahkan mereka harus bisa memperbaiki diri jika ingin terus mengurus sepakbola" tegas Zein.

Baca juga : Maruf Berjanji Akan Berantas Mafia Bola

Sedangkan Sabarudin Labamba, Ketua Umum Asprov PSSI Sulawesi Tenggara saat diskusi mengungkapkan, tidak saja masalah mafia bola yang harus dibersihkan tapi juga PSSI selaku organisasi harus bisa berjalan ideal dalam menjalankan fungsinya.

Usai diskusi peserta yang diwakili tiga orang peserta Ketua Umum Asprov PSSI, Sultra Sabarudin Labamba , Presiden Klub Persijap Jepara Esti Pujilestari dan Direktur Organisasi Asprov PSSI Sulut Sefrianus I Nelwan menyampaikan 2 butir rekomendasi yang akan  diberikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, berisi :
Kami bersepakat untuk menitipkan suara kepada para pemilik suara PSSI dalam Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar dalam waktu dekat ini, sebagai berikut:
1.    Mangusulkan agar Anggota Komite Eksekutif PSSI dan Pengurus PSSI yang menjadi tersangka match fixing segera diberhentikan dengan tidak hormat melalui Kongres Tahunan PSSI 2019.
2.    Mendorong Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri untuk terus memberantas dan mengusut praktikmacth fixing secara tuntas dan menyeluruh melalui penegakan hukum adil dan tanpa pandang bulu sesuai prinsip equality before the law (kesetaraan di muka hukum). [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.