Dark/Light Mode

Pengamat: Revolusi Sepak Bola Nasional Tanpa Perombakan PSSI, Hasilnya Ilusi!

Minggu, 1 Januari 2023 19:11 WIB
Timnas Indonesia. (Foto: Ist)
Timnas Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerhati Sepak Bola Siswanto Paijo mengatakan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mengurai permasalahan sepak bola Tanah Air.

Seperti, tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, insiden nahas itu menjadi wujud dari bobroknya tata kelola sepak bola di Indonesia.

Dia menilai, komitmen pemerintah Indonesia dan FIFA untuk mentransformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh pasca-tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang dinilai akan sulit terwujud sepanjang kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak dirombak.

"Transformasi total sepak bola tanpa perombakan PSSI itu mustahil bisa terwujud perbaikan. Harus ada perubahan di PSSI. Memang harus ada regenerasi dari PSSI supaya semangatnya ini semangat baru lagi dan punya terobosan baru," kata dia, saat dihubungi, Minggu (1/1).

Baca juga : Negara Pancasila

Selama ini, kata Siswanto, jargon revolusi PSSI selalu menghiasi wacana pergantian kepemimpinan di tubuh federasi sepak bola nasional. Namun, tidak disertai perombakan. Karena itu, hasilnya sama aja.

"Sudah berapa kali kita KLB, tapi toh sama aja. Revolusi tanpa perombakan PSSI itu hasilnya ilusi bagi perbaikan sepak bola nasional. Jangan hanya formalitas," tegasnya.

Akademisi di Universitas Trisakti ini mencatat persoalan yang kerap dilakukan pengurus PSSI saat ini.

"Contohnya, penyelenggaraan Liga 1 yang tetap berjalan di tengah berlangsungnya Piala AFF 2022 juga menjadi bukti buruknya manajemen PSSI dalam mengelola liga," sentil Siswanto

Baca juga : Keberadaan Agama Dan Kepercayaan

Dia mengatakan, jadwal pertandingan yang berbenturan akan membuat pemain Timnas tidak fokus membela negara.

"Ini kan Liga 1 berbarengan sama AFF, kemarin juga agak rancu kegiatannya jadi pemain-pemain Timnas itu tidak fokus. Itu harusnya diliburkan saja sampai selesai AFF begitu," ungkapnya.

Karena alasan tersebut, dia mendesak dilakukannya pembenahan secara total dan mendasar dalam tubuh PSSI atau dilakukannya Revolusi PSSI.

"Harus ada perubahan di PSSI. Standarnya memang sudah bagus, tapi pola rekrutmennya itu perlu dievaluasi lagi," saran dia.

Baca juga : Pusdok Tamaddun Tur Sejarah Perjuangan Syafruddin Prawiranegara

Menurutnya, saat ini manajemen sepak bola Indonesia masih diurus oleh orang-orang dulu yang secara materi sudah tidak sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Yang sekarang ini menurut saya masih orang-orang tua yang kelola, sehingga harus ada tokoh muda yang mampu membawa perubahan di PSSI," kritik Siswanto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.