Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sosiolog Dorong Caketum PSSI Kasih Perhatian Ekstra Kepada Konflik Antar Suporter

Selasa, 7 Februari 2023 15:31 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sosiolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Wahyudi Winarjo merespon insiden bentrokan Bobotoh dengan suporter PSS Sleman di sela-sela laga Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (5/2).

Dalam insiden yang terjadi di tribun penonton bagian utara Stadion GBLA itu dilaporkan seorang suporter PSS dan Bobotoh terluka.

Wahyudi menilai, konflik antar suporter adalah masalah yang serius dan harus menjadi perhatian besar dalam agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI nanti. Pasalnya, jika ini terus dibiarkan dapat merusak wajah sepak bola Indonesia di dunia internasional.

Baca juga : Akademisi Dorong Transformasi Digital Dan Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia

"Perlu ada pendekatan struktural yang dilakukan oleh PSSI," ujar Wahyudi, Selasa (7/2).

Oleh karena itu, Wahyudi yang juga anggota dewan pakar Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) berharap para calon ketua umum memberikan atensi besar terhadap konflik rivalitas antar suporter.

Sebab, suporter adalah bagian penting dalam stakeholder yang tidak boleh dipisahkan dari sepak bola Indonesia. Salah satu solusi yang mungkin bisa diperjuangkan oleh para calon ketua umum PSSI nanti, lanjut Wahyudi, adalah mendorong lahirnya komite suporter dalam statuta PSSI.

Baca juga : Shezy Idris & Cut Mila Rajin Perawatan Kecantikan Di Klinik Inov Glow Sunter

"Saya kira perlu ada Komite Suporter di PSSI, sehingga PSSI bisa menjadi arbitrator atau fasilitator proses mitigasi dan atau resolusi konflik antar suporter,” ungkapnya.

Wahyudi menambahkan, posisi Komite Suporter harus diisi oleh kalangan profesional yang bekerjasama dengan universitas atau lembaga yang punya perhatian khusus pada sepak bola dalam negeri.

"Kerja Komite Suporter itu nanti juga bisa kerjasama dengan forum pecinta sepak bola yang sifatnya independen yang dibuat oleh rakyat Indonesia. Misal yang sekarang sudah muncul adalah FAPSI,” paparnya.

Baca juga : Pengamat: Pencalonan Erick Dan Zainuddin Amali Jangan Dipolitisasi

Menurutnya, butuh suatu wadah atau forum yang membidangi khusus dinamika suporter yang bisa menelurkan ide, gagasan dan memberikan solusi atas problematika yang terjadi di lapangan khususnya menyangkut suporter.

“Saya kira suporter membutuhkan Forum atau Badan atau Lembaga yang bisa menaungi dinamika suporter. Seandainya ada Kegiatan atau Program Liga Suporter, maka akan dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar suporter yang bagus,” jelas Wahyudi.

“Liga Suporter bukan untuk kompetisi antar suporter, tapi untuk mempertemukan para suporter dalam rangkaian kegiatan di luar menonton kompetisi Sepakbola,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.