Dark/Light Mode

Buka Rapat Anggota KOI

Bamsoet Dukung Pemberian Predikat Bapak Olahraga ke Jokowi

Senin, 6 Maret 2023 21:10 WIB
Pembukaan Rapat Anggota Komite Olahraga Indonesia (KOI) 2023, di Jakarta, Senin (6/3). (Foto: Istimewa)
Pembukaan Rapat Anggota Komite Olahraga Indonesia (KOI) 2023, di Jakarta, Senin (6/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mendukung rencana Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan predikat Bapak Olahraga Indonesia kepada Presiden Jokowi. Pemberian predikat ini karena Jokowi dinilai memiliki keberpihakan serta jasa yang besar bagi kemajuan olahraga Indonesia.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, IMI juga telah memberikan predikat Bapak Otomotif Indonesia kepada Presiden Jokowi saat Rakernas dan IMI Award 2021-2022. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi keluarga besar IMI atas segala dukungan Presiden Joko Widodo pada kemajuan dunia otomotif Indonesia.

Baca juga : Tak Hanya Rafael Alun, KPK Juga Bakal Periksa Pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto

“Khususnya melalui berbagai kebijakan serta dukungan fasilitas yang diberikan pemerintah. Termasuk dalam mendorong event otomotif dunia masuk ke Indonesia. Di antaranya MotoGP, MXGP, Formula E, F1 Powerboat, dan berbagai event balap dunia lainnya," ujar Bamsoet, saat membuka Rapat Anggota KOI 2023, di Jakarta, Senin (6/3). Acara dihadiri Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Ketua Komisi X DPR Saiful Hudaj, Sekjen KONI Pusat Tubagus Lukman, dan Ketua PWI Pusat Atal S Depari.

Ketua DPR ke-20 ini mendorong peningkatan prestasi semua cabang olahraga Indonesia di kancah internasional, agar lagu dan bendera Indonesia bisa berkibar di penjuru dunia. Sekaligus mengajak pengurus serta atlet seluruh cabang olahraga di Indonesia untuk bersama mengembangkan sport tourism di Indonesia.

Baca juga : Anggota KIB Masih Cari Kandidat Capres Cawapres Masing-masing

"Olahraga juga bisa dikembangkan menjadi sebuah industri. Tidak ada salahnya jika kita juga belajar dari Swiss. Dengan menjadikan olahraga sebagai industri, bisa memberikan pemasukan bagi pendapatan negaranya mencapai 22,8 miliar dolar AS per tahun. Menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini juga mengajak para atlet Indonesia yang berlaga baik di kejuaraan nasional ataupun internasional untuk terus menjunjung sportivitas dan menghindari penggunaan doping untuk meraih kemenangan. Berbagai pihak harus ikut memberikan dukungan, mengingat sebelumnya IADO (Indonesia Anti Doping Organization) yang kala itu masih bernama LADI, seringkali kesulitan memberikan sanksi kepada atlet yang memakai doping. Lantaran cabang olahraga tempat atlet tersebut berada, dipimpin oleh pejabat negara maupun tokoh yang berpengaruh.

Baca juga : Hadiri HUT ke-2 Dewa United, Bamsoet Dorong Pengembangan Olahraga Sebagai Industri

"IMI dan PB KODRAT akan berdiri paling depan memberikan sanksi terhadap atlet balap motor maupun Tarung Derajat yang terbukti memakai doping. Langkah ini juga harus diikuti oleh cabang olahraga lainnya. Siapapun atlet yang terbukti memakai doping, wajib dikenakan sanksi oleh IADO. Ketua umum cabang olahraganya wajib memberikan dukungan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.