Dark/Light Mode

Urus Piala Dunia U-20, Presiden Pusing 14 Hari

Senin, 3 April 2023 08:13 WIB
Presiden Jokowi bersama para ketum parpol koalisi pemerintah menghadiri acara silaturahmi Ramadan, di Kantor DPP PAN, di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu siang (2/4). (Foto: Antara /Aprillio Akbar)
Presiden Jokowi bersama para ketum parpol koalisi pemerintah menghadiri acara silaturahmi Ramadan, di Kantor DPP PAN, di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu siang (2/4). (Foto: Antara /Aprillio Akbar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Energi dan pikiran Presiden Jokowi benar-benar terkuras ngurusin Piala Dunia Sepakbola U-20. Jokowi ngaku sampai pusing 2 pekan karena ngurus hajatan si kulit bundar yang pada akhirnya status Indonesia sebagai rumah itu, dibatalkan FIFA.

Hal ini diceritakan Jokowi saat menghadiri silaturahmi parpol koalisi pemerintah yang di markas PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, kemarin siang. Dalam acara ini, Jokowi berbicara lepas. Tak ada teks pidato yang ia bawa. Jokowi pun mengeluarkan unek-unek dalam pidato tersebut.

Urusan Piala Dunia U-20 memang menyita perhatian dua minggu terakhir. Polemik dimulai dari munculnya pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang menolak Timnas Israel main di Indonesia. Atas penolakan ini, FIFA kemudian membatalkan agenda drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Bali.

Polemik semakin membesar saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menolak Timnas Israel. Padahal, Stadion Manahan Solo masuk dalam venue untuk Piala Dunia U-20. Dari penolakan ini, kemudian muncul isu bahwa FIFA akan mencabut status tuan rumah Indonesia.

Baca juga : Erick Siap Jalankan Amanah Presiden, Indonesia Jangan Sampai Dikucilkan

Saat itu, Jokowi langsung mengambil sikap. Kepala Negara membuat pernyataan resmi, meminta politisi tidak mencampuri urusan bola dan politik. Jokowi juga memerintahkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui dan melobi Presiden FIFA Gianni Infantino agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia. Sayang, FIFA tetap membatalkan status tuan rumah Indonesia.

"Urusan bola ini, memang, pusing saya, dua minggu ini gara-gara bola. Pusing betul," ungkap Jokowi, sambil geleng-geleng kepala.

Di hadapan para petinggi parpol koalisi, Jokowi menjelaskan sulitnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Puluhan negara mengajukan diri menjadi tuan rumah. Indonesia melalui delegasinya, sampai harus melobi sana-sini, menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas lainnya.

Saat resmi dipilih FIFA, para pejabat telah meneken sejumlah dokumen penting. Segala persiapan dilakukan dengan matang dan penuh kerja keras. Sayangnya, saat gelaran Piala Dunia U-20 sudah di depan mata, sebagian pejabat yang meneken komitmen tadi, justru menolak salah satu tim negara peserta Piala Dunia U-20 main di Indonesia.

Baca juga : Piala Dunia U20 Batal, Partai Garuda: Jangan Salahkan FIFA, Hadapi Saja

"Provinsi maupun kota yang ditunjuk juga tanda tangan City Host Commitment. Ada semua tanda tangan," beber Jokowi.

Namun, Jokowi tak mau menyalahkan siapa-siapa dalam kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini. Menurutnya, kegagalan itu menjadi kehendak Allah. Ia pun berpesan, agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, sehingga tidak terjadi lagi ke depannya. "Tapi, haduh. Pusing. Pusing betul mengurus bola ini. Pusing," aku Jokowi.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mengaku pusing seperti Jokowi. "Sama, Pak," tulis Erick, di akun Instagramnya, memberi keterangan video potongan pidato Jokowi saat acara silaturahmi di PAN itu.

Untuk urusan ini, Erick bekerja sangat keras. Dia bahkan rela terbang tengah malam menuju Doha, Qatar, untuk menemui Presiden FIFA Gianni Infantino, agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kini, saat status tuan rumah itu sudah dicabut, Erick juga ditugaskan Jokowi untuk kembali melobi Presiden FIFA agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi.

Baca juga : RI Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Kiai Ma’ruf: Jangan Patah Semangat

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, curhatan itu bentuk kekecewaan Jokowi dan melampiaskannya di depan petinggi parpol yang tidak dihadiri PDIP. Jokowi sadar, kegagalan ini ada andil PDIP. "Menyampaikan ke ketum partai jelas menandakan Jokowi ingin ada dukungan," ulas Dedi, tadi malam.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.