Dark/Light Mode

Figurnya Teruji, Erick Percaya Integritas Komite Etik Dan Komite Banding PSSI

Jumat, 18 Agustus 2023 10:11 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir optimistis terhadap keberadaan dua Komite Yudisial PSSI: Komite Etik dan Komite Banding dalam menangani setiap permasalahan yang muncul di sepak bola nasional.

Erick menilai, figur-figur yang berada di dua komite tersebut, memiliki rekam jejak dan integritas yang sudah teruji. Sehingga, mampu bersikap tegas, transparan, serta mengacu pada keakuratan fakta dalam pengambilan keputusan.

"Berulang kali saya menekankan, ingin membangun PSSI yang bersih dan tegas dalam pengambilan keputusan. Agar sepakbola yang kita cintai ini berubah ke arah yang jauh lebih baik. Apalagi, sepak bola menjadi tumpuan hidup bagi banyak sektor. Mulai dari pemain hingga ofisial klub. Makanya, semua hal terkait peraturan, hukum, atau sanksi harus benar-benar ditegakkan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (18/8).

Atas dasar itu, Erick berharap, Komite Etik yang baru dibentuk pada 14 Agustus lalu, dapat menjunjung prinsip ketegasan dalam penerapan keputusan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di sepak bola nasional. Dengan terus berkomitmen menegakkan statuta, kode etik, dan kode disiplin PSSI.

"Ini merupakan kepercayaan sekaligus amanah, agar dalam penerapan keputusan. Terutama sanksi, selalu bersandar pada statuta PSSI, Kode Etik PSSI, dan Kode Disiplin PSSI," tegas mantan Presiden Inter Milan itu.

Hal senada juga ditekankan Erick Thohir terhadap Komite Banding, yang bertanggung jawab mendengarkan banding keputusan dari Komite Disiplin dan Komite Etik, yang belum dinyatakan final.

Baca juga : Mulai Hari Ini, Garuda Layani Penerbangan Langsung Ke Tanah Suci Dari Banda Aceh

Dia berharap, Komite Banding PSSI mampu mengemban amanah untuk bertindak lebih objektif dan transparan. Sekaligus melakukan kajian yang lebih mendalam, rinci, dan keakuratan fakta untuk mengupayakan pertimbangan terhadap pemeriksaan ulang di setiap kasus yang terjadi di sepak bola nasional.

Istilahnya, Komite Banding menjadi harapan bagi klub atau pemain. karena itu, keakuratan fakta menjadi kunci bagi komite ini dalam bekerja.

"Sudah tentu, apa pun hasilnya, tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun integritas harus dijaga. Komite Bandong harus menjadi pendengar yang baik, dalam setiap usaha banding dari klub atau pemain. Agar semua pihak bisa menerim," jelas Erick.

Komite Etik PSSI periode 2023-2027 diketuai Suhardi Alius, dan dibantu Abhan sebagai wakil ketua.

Komite Etik ini beranggotakan Bono Daru Adji, Chandra Warsenanto Sukotjo, dan Ibnu Munzir.

Suhardi Alius merupakan Purnawirawan Komisaris Jenderal Polisi, sementara Abhan adalah seorang pengacara yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawasan Pemilu RI periode 2017-2022.

Baca juga : Ini Hasil Persita Vs Persikabo Dan Bhayangkara Vs PSM

Bono Daru Adji merupakan praktisi hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Chandra Warsenanto Sukotjo adalah purnawirawan TNI-AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI dan mantan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat ke-32.

Berdasarkan pengalaman mengamati perjalanan sepak bola Indonesia yang hingga kini masih terdapat kontroversi - mulai dari kinerja wasit yang bertugas di Liga 1 hingga Liga 3, ofisial, pemain, operator pertandingan, serta agen-agen pemain -, Suhardi mengatakan, semangat perubahan serta perbaikan yang diusung kepengurusan PSSI saat ini, harus tercermin dari keputusan-keputusan tegas Komite Etik.

"Selain tegas, kami juga akan bersikap transparan dalam menyampaikan keputusan dan hasil sidang. Termasuk, besaran denda atau sanksi yang diberikan," papar Suhatdi.

"Bahkan, kami berencana menyampaikannya secara terbuka kepada media. Terutama, keputusan-keputusan kasus yang menyita perhatian publik. Sehingga, masyarakat umum atau suporter sepak bola memahami duduk persoalan serta dasar dari pengambilan keputusan," imbuhnya.

Komite Banding masa bakti 2023-2027 terdiri dari Ali Mukartono sebagai Ketua, dan Umar Husin sebagai wakil.

Komite ini memiliki tiga anggota, yaitu Daniel Wewengkang, Mohammad Syah Indra Aman, dan Sadik Algadri.

Baca juga : BPIP Ajak Mahasiswa UIN Antasari Perkuat Integritas Dan Persatuan

Ali Mukartono yang sehari-hari menjabat sebagai Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan berpendapat, dinamika yang terjadi dalam kompetisi liga sepak bola nasional memunculkan tantangan bagi Komite Banding, dalam mempertimbangkan setiap kasus.

Terlebih, Komite Banding menjadi harapan bagi klub dan pemain  yang menerima konsekuensi hukum atau sanksi atas suatu kasus.

"Dari pengamatan selama ini atas kasus-kasus yang pernah terjadi di sepakbola Indonesia, sebenarnya masih terbuka ruang untuk memberikan pertimbangan atas sebuah keputusan dari Komite Disiplin atau Komite Etik, sepanjang keputusan itu belum final," urai Ali Mukartono.

Sesuai Pasal 38 Statuta PSSI yang menjadi dasar fungsi dan peran Komite Banding, Ali Mukartono memastikan, pihaknya akan berupaya lebih objektif dan terbuka, dalam mengupayakan peninjauan. Agar aspirasi klub atau pemain bisa tersalurkan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.