Dark/Light Mode

Hasil Sidang Komdis PSSI, Pentolan Suporter Persib Dihukum Kerja Sosial

Rabu, 6 September 2023 19:01 WIB
PSSI. (Foto: Ist)
PSSI. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya PSSI menegakkan aturan Liga 1 2023/2024, tidak hanya menyasar pihak klub peserta, namun juga elemen suporter.

Terbaru, dari tiga hasil sidang Komisi Disiplin PSSI per tanggal 31 Agustus 2023, 1 September 2023 dan 2 September 2023, PSSI juga memberi sanksi terhadap elemen suporter yang dinilai menyalahi aturan.

Elemen suporter yang dimaksud dalam sanksi terbaru Komdis PSSI itu adalah Tobias Ginanjar Sayidina, Ketua Viking Persib Club. Pentolan suporter Persib ini dinyatakan secara sengaja menghadiri dan menonton pertandingan away ke markas PSIS Semarang pada 20 Agustus 2023. Padahal PSSI melarang suporter tamu datang ke laga. 

Baca juga : Yusril Siap Jadi Perisai Hukum Presiden Jokowi

Komdis PSSI memberikan sanksi kepada Tobias Ginanjar Sayidina berupa kerja sosial. Dia diwajibkan melakukan imbauan kepada komunitas untuk tidak hadir pada pertandingan away, baik dengan atribut maupun tanpa atribut dan dipublikasikan melalui akun media sosial.

Manajeman Persib mengaku sudah berupaya agar suporter mematuhi aturan yang ditetapkan PSSI. Andang Ruhiat, selaku Vice President Operational PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) prihatin terhadap kericuhan yang terjadi di Jatidiri. 

Adang mengatakan, pihaknya sudah berusaha keras meminta suporter Persib atau yang lazim disebut Bobotoh agar tak melakukan awayday ke kandang lawan. “Kami merasa prihatin dengan adanya gesekan di antara suporter sendiri. Padahal, kita tahu semuanya bahwa yang namanya olahraga itu untuk mempersatukan kita,” katanya.  

Baca juga : Pimpin Sidang ASCC Ke-30, Indonesia Beri Perhatian Pada Isu Pekerja Migran

Sejauh ini, manajemen Persib hanya bisa berusaha mengimbau dan tak bosan mengingatkan Bobotoh untuk mematuhi aturan serta menghargai tuan rumah. Soal dari mana suporter Persib bisa mendapatkan tiket pertandingan kala away, hal tersebut dikatakan Andang sudah bukan menjadi wewenang Persib, melainkan menjadi wewenang panpel tuan rumah. 

“Mungkin selanjutnya akan ada koordinasi antara panpel di sini dan di sana, itu juga tidak bisa dipastikan harus bisa karena tidak ada kewenangan, kami hanya bisa terus mengimbau," katanya. 

Adapun di Persib, manajemen klub masih konsisten memberlakukan satu tiket satu KTP dengan mekanisme pembelian online dan ditukarkan dengan tiket fisik berbentuk gelang di hari pertandingan. Oleh karena itu, setiap pembelian tiket Persib harus terlebih dahulu melakukan verifikasi dan validasi data. 

Baca juga : Indonesia Dan Belanda Sepakat Perangi Kejahatan Transnasional

Menurut Andang, mekanisme yang sudah dilakukan Panpel Persib bisa menyaring lebih dulu antara mana penonton/suporter tuan rumah dan mana tim tamu untuk melakukan pencegahan suporter tamu datang menyusup. "Panpel kami dengan sistem tiket yang diberlakukan sebenarnya sudah memfilter terhadap siapa saja yang datang ke sini untuk menonton,” ujarnya.

"Kami juga bekerja sama dengan panpel di lapangan supaya pada saat di sana bisa menyeleksi penonton-penonton yang ada di lapangan, hanya itu yang bisa kami upayakan maksimal," katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.