Dark/Light Mode

Cari Poin Olimpiade, Pasukan Cipayung Siap Tur Eropa

Rabu, 28 Februari 2024 05:37 WIB
Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. (Foto : Ist)
Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pebulutangkis yang bercokol di Pusat Pelatihan Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI) bersiap menghadapi tur Eropa bulan depan.

Turnamen French Open dan All England jadi tolok ukur pasukan Cipayung jelang Olimpiade 2024 Paris. Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting bertekad memberikan penampilan terbaiknya di dua turnamen yang jadi kualifikasi menuju Paris itu.

Saat ini, Ginting tetap fokus ke kualifikasi, sambil memikirkan rankingnya. Hasil itu akan didapat dari turnamenturnamen yang diikutinya.

“Saya hanya ingin fokus untuk memberikan performa terbaik di setiap turnamen nanti,” kata Ginting saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (27/2).

Untuk persiapan di dua turnamen itu, kata Ginting, semuanya sudah berjalan dengan baik. Dia berharap, hasil yang akan dia dapat di French Open dan All England bisa menjadi tolok ukur bagi kesiapannya menjelang Olimpiade 2024 Paris.

“Semua persiapan ke turnamen terdekat, yaitu French Open dan All England, berjalan dengan baik. Intinya saya sudah siap untuk tur Eropa di Prancis dan Inggris,” terangnya.

Baca juga : Wali Kota Madiun Siap Tempur Lagi Di Pilkada

Peraih medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo itu mengatakan, kehadiran para legenda bulu tangkis Indonesia di tim Ad Hoc Olimpiade PBSI juga menjadi pemantik semangat tersendiri baginya dan temanteman yang tengah mengumpulkan poin menuju Paris.

Apalagi, peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena Taufik Hidayat jadi mentor bagi dua tunggal putra, Ginting dan Jonatan Christie.

“Semoga dengan adanya mentor-mentor yang hadir bisa menimbulkan semangat dan motivasi lebih lagi buat kami,” katanya.

Pebulutangkis asal Jawa Barat itu menambahkan, Taufik selalu melakukan evaluasi dan memberikan masukan padanya dan Jonatan. “Semoga ini juga bisa menghasilkan hasil yang terbaik (di Olimpiade 2024 Paris,” ucapnya.

Hingga Selasa (27/2), Ginting berada di peringkat ke-6 daftar Race to Olympics. Sedangkan Jonatan berada di peringkat ke-9. Dari sektor putri, tunggal andalan Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku ingin menikmati semua proses menuju Olimpiade Paris 2024.

Pemain yang karib disapa Jorji itu menyadari, jalan menuju Paris tidak mudah bagi tiap atlet. Dia ingin membuktikan pada dirinya sendiri, bahwa dia mampu.

Baca juga : Pesan Jokowi Jelang Ramadan: Jaga Pasokan Dan Stabilitas Harga Sembako

Saat ini, Jorji menempati peringkat tujuh Race to Olympics. Melihat situasi tersebut, dia ingin mematangkan fokus saat mengikuti beberapa turnamen di tur Eropa.

Termasuk French Open dan All England. Katanya, jika bisa tampil dengan kuat di turnamen-turnamen itu, maka posisinya dalam Race to Olympics akan semakin aman. Bahkan bisa jadi unggulan.

“Target di Eropa, aku ingin mengamankan posisi di Olimpiade nanti. Aku tidak mau kalah dan mau mengamankan seeding (unggulan) juga,” kata Gregoria.

Juara Kumamoto Masters 2023 itu mengungkapkan, persiapan menjelang tur Eropa sudah semakin mantap. Selain itu, pemulihan cederanya juga semakin membaik.

“Sejauh ini sudah oke, kemarin juga sempat di-treatment (dirawat) cukup lama, sekitar 2-3 minggu lalu. Setelah itu, sudah latihan seperti biasa saja,” kata Gregoria.

Di kesempatan terpisah, eks ganda putri Indonesia sekaligus mentor tim Ad Hoc Olimpiade PBSI Greysia Polii menilai, pasangan Apriyani Rahayu/ Siti Fadia Silva Ramadhanti berada dalam kondisi mental yang siap untuk bertanding jelang Olimpiade 2024 Paris.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Pemasukan Cukai Hasil Tembakau

Menurut Greysia, dengan kondisi mental yang siap, maka secara tidak langsung akan ikut memengaruhi fisik pemain untuk ikut berada dalam kondisi yang sama baiknya.

“Kalau mentalnya siap, otomatis fisiknya juga akan mengikuti. Itu yang lebih dipersiapkan buat Apri/Fadia,” kata Greysia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Apri/Fadia memiliki semangat yang sama, meski tahun ini merupakan Olimpiade pertama bagi Fadia. Sementara bagi Apriyani, ini merupakan Olimpiade kedua setelah memenangkan emas bersama Greysia pada Olimpiade 2020 Tokyo.

“Walaupun secara pengalaman memang belum pernah (ikut Olimpiade), tapi ini motivasi semua atlet untuk bisa bermain dan berprestasi di sana,” ujar Greysia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.