Dark/Light Mode

Liga Italia

Lazio Vs AS Roma, Bahaya Laten Produktivitas

Jumat, 1 Maret 2019 11:11 WIB
Salah satu andalan Lazio, Marco Parolo. (Foto : twitter@lazionews)
Salah satu andalan Lazio, Marco Parolo. (Foto : twitter@lazionews)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibukota Italia memanas. Derbi Roma terjadi saat Lazio akan menghadapi AS Roma di stadion Olimpico Italia Sabtu dini hari WIB (3/3). Pelatih Lazio Simone Inzaghi masih punya masalah laten dalam timnya: Produktivitas.

Itu mesti diselesaikan dengan segera. Selain beradu gengsi sebagai sesama tim asal ibu kota Italia, aroma rivaliatas keduanya juga tertuang jelas di tabel klasemen Serie A sejauh ini. Roma berrada di peringkat lima dengan 44 angka, unggul enam poin ketimbang Lazio yang berada satu strip di bawahnya.

Kebetulan Biancoceleste masih menyimpan satu laga lebih banyak. So, bisa disadari betapa tingginya urgensi Lazio itu untuk memetik kemenangan pada Derby della Capitale berbeda dengan duel melawan Milan di Coppa Italia lalu yang terbagi menjadi dua leg.

Baca juga : Awas, Piatek Jadi Ganjalan

Pertanyaannya, apakah Lazio mampu membenahi lini serang- nya saat berhadapan dengan Roma? Kendati demikian, hal itu tak membuat Inzaghi berpaling dari pakem tiga bek yang diusungnya. Lagipula, lewat sistem itu pula Lazio berhasil menjadi tim terproduktif di Serie A musim lalu lewat lesakan 89 golnya. Sedang musim ini, dari 24 laga yang sudah dilalui baru 33 gol dilesakkan Marco Parolo cs.

“Lebih dari sistem, saya percaya interpretasi itu penting. Lazio adalah tim terproduktif di Italia musim lalu dengan sistem yang sama. Kami memiliki kualitas untuk mencetak gol di setiap pertandingan, tetapi karena beberapa alasan, itu tidak terealisasi saat ini,” kata Inzaghi.

Secara historis banyak kejadian yang mewarnai derby ini yang dilangsungkan pertama kali pada 1929, saat itu Roma tampil sebagai pemenang dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang Rodolfo Volk yang menjadikannya pemain pertama yang mencetak gol di sejarah resmi Roma.

Baca juga : Berebut Tiket Liga Champions

Pada era 1970an ada kenangan tentang Giorgio Chinaglia yang meminta rekan-rekan satu timnya untuk membakar kaos yang mereka kenakan setelah timnya kalah, dan tidak ketinggalan Sergio Petrelli yang sebelumnya pernah membela Roma hengkang ke Lazio diiringi dengan kericuhan setelah tembakan dari balkon untuk menakuti fans Roma yang mencoba mengganggu skuat Lazio yang sedang tidur di hotel menjelang pertandingan.

Tragisnya pada 1979 fan Lazio, Vincenzo Paparelli di- bunuh oleh seorang fan Roma yang meluncurkan flare dari Curva Sud ke arah Curva Nord yang mengenai ayah dia anak tersebut. Banyak momen yang terjadi dalam sejarah penyelenggaraan derby dari selfie Francesco Totti yang merayakan kemenangan bersama fan Roma hingga gol kemenangan legendaris yang dicetak oleh Senad Lulic di menit ke-71 yang membawa Lazio memenangkan Coppa Italia pada 2013.

Di semua kompetisi Derby della Capitale telah berlangsung 187 kali hingga saat ini, Lazio menang sebanyak 52 kali dan Roma menang 71 kali sedangkan 64 pertandingan lainnya berakhir dengan hasil imbang. Eusebio Di Francesco semenjak menjabat pelatih Roma tidak pernah kalah di derby Roma. Kemenangan terakhir Biancocelesti terjadi pada April 2017 dengan skor 3-1. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.