Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenpora Andalkan 14 Cabor Unggulan Raih Prestasi Internasional

Rabu, 5 Mei 2021 15:59 WIB
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti. (Foto : Kemenpora)
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti. (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemenpora RI telah menyusun grand design atau desain besar olahraga nasional dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional di tingkat internasional.

Salah satu muatan dalam desain besar ini adalah menetapkan 14 cabang olahraga unggulan yang akan diikutsertakan dalam event olahraga internasional Olimpiade dan Paralimpiade.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti mengungkapkan, 14 cabang olahraga yang tersebut ditetapkan berdasarkan satu kajian dimana cabang olahraga yang diunggulkan dengan disesuaikan dengan kemampuan fisik orang Indonesia yang mengandalkan teknik dan akurasi.

Baca juga : Kementan Dorong Kontribusi Perkebunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Pemilihan 14 cabang olahraga ini sudah melalui satu kajian. Kita melihat lebih pada olahraga yang mengutamakan teknik dan akurasi bukan yang mengandalkan fisik. Karena fisik kita jika diukur dengan orang Eropa dan Amerika tentu kita kalah fisik,” kata Chandra Bhakti dalam acara Media Gathering, di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (4/5).

Disisi lain, dari 14 cabang olahraga ini, beberapa diantaranya kerap menorehkan prestasi di event-event internasional seperti cabang olahraga Bulu Tangkis, Angkat Besi, Panahan, Menembak dan lainnya.

Disamping itu pola pembinaan mereka selama ini dinilai berjalan dengan baik. “Tetapi 14 cabor ini bisa saja salah satunya akan terjadi degradasi ketika misalnya terjadi gesekan (dalam organisasi). Salah satunya cabang olahraga ini misalnya terjadi dualism atau tigalisme. Bisa juga yang tadi tidak masuk 14 ini karena pembinaannya baik bisa masuk ini bukan harga mati 14 cabang olahraga ini,” ungkap Chandra.

Baca juga : Pandi Bakal Promosikan Aksara Nusantara Di Pentas Internasional

Menurut Chandra, untuk meningkatkan prestasi di event internasional, terutama olimpiade dan paralimpiade yang merupakan sasaran utama dalam grand design olahraga nasional. Para atlet perlu dilakukan pola pembinaan sejak usia dini.

“Prestasi atlet kita selama ini itu datang dari atlet itu sendiri, artinya prestasi itu by accident bukan by design. Dalam konteks yang lebih luas, maka kita perlu mempersiapkan sebuah konsep, sebuah perencanaan agar atlet kita bisa mencapai puncak prestasinya,” ujarnya.

Terlebih Indonesia ditargetkan jadi tuan rumah dan tengah dalam proses bidding untuk olimpiade 2032 mendatang. Pemerintah tidak ingin Indonesia hanya sekadar jadi penyelenggara saja, tapi juga harus sukses meraih prestasi. Bahkan ditargetkan masuk 10 besar peraih medali terbanyak.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Sirkuit Internasional Batam

“Target kita adalah Indonesia maju. 10 besar olimpiade dan para olimpiade 2032. Kenapa? kita sama ketahui bahwa kita ingin bahwa kita menjadi tuan rumah olimpiade dan paralimpiade. Tentu kalau kita nanti menjadi tuan rumahnya, kita tidak hanya ingin sukses penyelenggaraan. Tapi juga sukses prestasi. Oleh karena itu paralel dengan penyiapan dengan menjadi tuan rumah kita harus melakukan proses itu, kita menyiapkan atlet jadi upaya kita dalam hal pembinaan jangka panjang,” tukasnya.

Sementara itu, terkait kekhawatiran banyak pihak bahwa desain besar yang tersusun saat ini akan berubah lagi saat pergantian pemerintahan, Chandra memastikan pihaknya di Kemenpora bersama stakeholder meletakan sistem pola pembinaan atlet hingga tahun 2045 nanti.

“Tentu Pak Mentri melihat prestasi ini harus didesain, makanya kami menyusun grand design, sistemnya kami bentuk. Dan ini harus kami realisasikan, oleh karena itu harus kami bungkus dengan regulasinya Peraturan Presiden (Perpres),” jelasnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.