Dark/Light Mode

Menpora Pastikan Kesetaraan Penyelenggaraan PON Dan Peparnas

Senin, 1 November 2021 19:25 WIB
Menpora Zainudin Amali. (Foto : Kemenpora)
Menpora Zainudin Amali. (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ), Zainudin Amali memastikan kesetaraan antara penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Peparnas XVI sendiri upacara pembukaannya akan dilakukan pada tanggal 5-15 November 2021. 

Pernyataan ini disampaikan Menpora Amali saat menjadi narasumber dalam acara Forum Merdeka Barat 9 secara virtual, dengan tema: Roadmap Paralimpik Indonesia, Senin (1/11) siang. 

“Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan Peparnas XVI, karena tidak ada bedanya antara PON dan Peparnas, semua kita fasilitasi yang sama, yang membedakan hanya dari jumlah cabor yang dipertandingkan,” kata Menpora Amali dalam pernyataan tertulisnya. 

Menurut Menpora Amali, Peparnas XVI ini nantinya hanya akan mempertandingkan 12 cabang olahraga saja. Sementara PON ada 37 cabang olahraga. Sementara atlet, pelatih dan kontingen yang akan hadir di Peparnas sekira 3500 orang yang tercatat.

Baca juga : Kemenpora Fokus Kasus Covid-19 Tak Nongol Di Peparnas

Sementara PON sekitar 12.000 orang yang tercatat. Namun kenyataan di lapangan sekira 20.000 orang. Untuk lokasi pertandingan, Peparnas hanya di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. 

Menpora Amali mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan rapat koordinasi dengan PB Peparnas dan NPC Indonesia selaku pengawas atlet disabilitas untuk membahas terkait persiapan Peparnas dan catatan terhadap pelaksanaan PON XX Papua beberapa waktu lalu. 

“Jadi apa yang masih menjadi kekurangannya itu yang harus kita perbaiki, di dalam Peparnas ini tidak boleh muncul lagi,” pungkasnya. 

Menpora Amali mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan PB Peparnas, hingga saat ini kesiapan Peparnas XVI sudah 98 persen. 

Baca juga : Bos BPIP: Pancasila Untuk Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

“Apa yang disampaikan oleh PB Peparnas kemarin itu persiapan sudah 98 persen. Tinggal 2 persennya adalah mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan apa yang masih harus dilengkapi khususnya untuk acara opening dan closingnya,” katanya. 

Menurut Menpora Amali, karena diikuti para atlet disabilitas sebagai peserta, maka ada pelayanan-pelayanan khusus yang disediakan panitia. Terutama terkait alat transportasi yang sudah dimodifikasi untuk kebutuhan atlet disabilitas. 

"Kemudian atlet-atlet ditempatkan semuanya di hotel, karena di situ ada fasilitas yang lebih baik bila ditempatkan di penginapan yang lainnya," ujarnya. 

Menpora Amali menegaskan, prestasi yang ditorehkan atlet disabilitas juga sangat membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia. Mislanya pada Paralimpiade Tokyo 2020 lalu, tim Indonesia berhasil memperbaiki rangking Paralimpiade dari 76 menjadi 43 dunia. Torehan itu melampaui target pemerintah yang hanya menargetkan urutan 60. 

Baca juga : WIKA Jalin Kerja Sama Pengembangan EBTKE Dengan UGM Dan Unisa Yogyakarta

"Jadi saya kira kau dari prestasi ini luar biasa. Oleh karena itu di dalam Desain Besar Olahraga Nasional, kita menempatkan posisi yang setara. Dan Pak Presiden juga memberi apresiasi menempatkan atlet-atlet paragames kita atau paralimpiade sama. Jadi tidak ada perbedaan," tukasnya. 

Oleh karena itu, Menpora Amali meminta kepada media untuk memberikan pemberitaan yang sama antara PON XX dengan Peparnas XVI Papua. "Saya menghimbau media memberikan pemberitaan yang sama Peparnas dengan PON yang lalu," harapnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.