Dark/Light Mode

Bos BPIP: Pancasila Untuk Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Sabtu, 30 Oktober 2021 22:15 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kanan) dalam Dies Natalis Universitas NU, Kalimantan Selatan, Sabtu (30/10). (Foto: ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kanan) dalam Dies Natalis Universitas NU, Kalimantan Selatan, Sabtu (30/10). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harmoni penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana menyelaraskan Pancasila dan keberagaman Indonesia.

Pesan tersebut disampaikan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi dalam Dies Natalis Universitas NU, Kalimantan Selatan pada Sabtu (30/10). 

Yudian mengingatkan, bangsa ini harus senantiasa dijaga. Sebagai modal optimisme untuk ikut membangun peradaban dunia. 

Baca juga : IPCIC Jalin Kemitraan Untuk Meningkatkan Penglolaan Sampah Indonesia

"Jangan pesimis membaca Indonesia. Tentu ada problem, tapi dengan pondasi yang kuat, kita punya modal terbaik di dunia untuk memajukan bangsa.  Inilah yang disebut transfer harmoni. Harmoni antara Pancasila, agama, suku, dan tradisi," terang Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini. 

Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara BPIP dan UNU Kalsel tentang Pelaksanaan Pembinaaan Ideologi Pancasila Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Deputi I BPIP, Prakoso berharap, kerja sama tersebut mampu menguatkan Pembinaan Ideologi Pancasila di Kalsel. Khususnya bagi mahasiswa dan civitas akademika. "Sehingga masyarakat Kalsel dapat mengaktualisasikan nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari melalui peran UNU yang sangat strategis dalam pengarusutamaan Pancasila," tutur Prakoso.

Baca juga : Arsul Sani Luncurkan Buku Relasi Islam Dan Negara

Sementara itu, Ketua Dewan Pendiri UNU Kalsel Syarbani Haira menyampaikan apresiasi terhadap kesungguhan BPIP. 

"Insya Allah kita akan mendapat masukan berkualitas dengan hadirnya Profesor Yudian di kampus ini. Sementara kita tahu lebih dari 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim yang memiliki spirit kolektif dalam menjunjung kebangsaan. Meskipun ada kelompok tertentu yang melakukan konfrontasi dan mengganggu stabilitas negara," beber Syarbani.

Pujian terhadap Yudian juga diberikan oleh Rektor UNU Kalsel M. Nadzmi Akbar. "Selain Profesor, beliau juga ulama yang sangat faham agama dan mampu membaca masa depan," nilainya. 

Baca juga : Demokrat Beberin Prestasi SBY

Dia berharap spirit harmoni bisa membekali Kalimantan secara keseluruhan yang bersiap bakal menjadi Ibu Kota baru. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.