Dark/Light Mode

Erick: Pertengahan Tahun Ini PLN Punya Virtual Holding, Full Transisi 2025

Rabu, 19 Januari 2022 14:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Dirut PLN Darmawan Prasodjo saat memastikan keandalan suplai listrik di Bali. (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Dirut PLN Darmawan Prasodjo saat memastikan keandalan suplai listrik di Bali. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, pihaknya akan segera melakukan transformasi lanjutan di tubuh PT PLN (Persero). Pembentukan holding dan subholding di BUMN setrum itu, ditargetkan tuntas pada tahun ini.

"Enam bulan sebelum akhir tahun, akan ada virtual holding seperti yang kita lakukan di Pelindo dan Pertamina. Full transisi, kita harapkan 2025. Kalau bisa lebih cepat, 2024,” kata Erick dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (19/1).

Untuk diketahui, Kementerian BUMN dan PLN kini tengah melakukan benchmarking dengan perusahaan-perusahaan besar di dunia. Seperti yang ada di Korea Selatan, Italia, Prancis hingga Malaysia.

Baca juga : Erick: Perbedaan Adalah Kekuatan, Bersyukur Indonesia Punya Pancasila

"Dari benchmarking awal, kita harus spin off yang namanya power plant, jadi sebuah subholding tersendiri. Karena banyak negara seperti itu. Subholding itu, karena ini seluruh power plant, harus melakukan transisi besar-besaran pada energi baru dan terbarukan (EBT)," beber Erick.

Erick menyebut, sub holding ini tidak akan membebani keuangan PLN pusat, yang saat ini memiliki utang Rp 500 triliun. Karena itu, subholding PLN harus mencari alternatif pendanaan lain.

"Semua yang ada hubungannya dengan turunan dari power plant kita, akan dikonsolidasikan. PLN Batu Bara, bisa saja ditutup, itu ada opsinya. Atau dimerger. Itu yang sedang kita pelajari lagi,” papar Erick.

Baca juga : Jelang Tahun Baru, Ini Pesan Ical Agar Golkar Makin Solid Dan Sukses Di Pemilu

PLN sebagai induk holding, nantinya akan fokus ke transmisi dan pemasaran.

“Ini kira-kira gambarannya seperti itu. Tetapi yang disampaikan pak Wamen (Pahala Mansyuri) terkait beyond kwh atau di luar listrik, yang kebetulan PLN punya kabel di mana-mana, kita benchmarking juga di negara lain," terang Erick.

"Ini bisa ditingkatkan ke independensinya, bisa dijadikan PLN mobile dengan fiber optic-nya. Intinya, tetap fokus pada pelayanan listrik, bukan tiba-tiba lari ke bisnis lain," tandasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.