BREAKING NEWS
 

Banyak Yang Belum Melek Risiko Finansial Masa Depan

Aset Dana Pensiun Kita Kalah Dengan Malaysia

Reporter : NANA MAULANA
Editor : FAZRY
Selasa, 31 Mei 2022 06:30 WIB
Ilustrasi Dana Pensiun. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Ini terlihat dari kenaikan klaim jaminan kesehatan terkait Covid-19 yang cukup signifikan. Serta dukungan Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” jelas Airlangga.

Dia menilai, sektor asuransi berperan penting dalam mitigasi fasilitas asuransi kredit produk pinjaman perbankan.

Di acara yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) IIKartika Wirjoatmodjo mengatakan, In­donesia akan memiliki tantangan besar dalam menghadapi era populasi menua (aging popula­tion) di tengah rendahnya kesa­daran masyarakat menyiapkan dana pensiun.

Baca juga : Kemandekan Pembaharuan Pemikiran Agama

Menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, industri asuransi dan dana pensiun di Indone­sia masih kurang berkembang dibandingkan perbankan dan sektor finansial lainnya.

Padahal, Indonesia memi­liki bonus demografi dan akan berubah menjadi aging popula­tion dalam 20 tahun mendatang.

“Jadi tahun 2060-2070, kita akan punya banyak aging popu­lation, dan kita telat untuk trans­formasi ekosistem dana pensiun. Telat juga untuk bangun aset yang match buat liabilitas di masa depan,” jelas Tiko.

Baca juga : Agama Semakin Berjarak Dengan Para Pemeluknya

Menurut dia, rendahnya perkembangan dana pensiun karena masih rendahnya ke­sadaran masyarakat terhadap risiko finansial masa depan. Dan kesadaran menyiapkan dana pensiun untuk generasi selanjutnya.

Karena itu, perlu upaya mengubah pola pikir masyarakat un­tuk menyiapkan mitigasi risiko finansial di masa depan.

“Perlu edukasi masif agar orang memahami risiko hidup­nya, sehingga memiliki kesadaran untuk membeli produk proteksi dan menyiapkan dana pensiun,” pungkas Tiko. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense