BREAKING NEWS
 

Kinerja Industri Keuangan Diramal Tetap Kinclong

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : ADITYA NUGROHO
Kamis, 24 November 2022 22:15 WIB
Direktur Surat Utang Negara, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sejauh ini serangan siber masih didominasi sektor perbankan, lalu perusahaan asuransi.Selain itu, serangan siber juga memberikan kerugian pada sektor jasa keuangan. Merujuk data International Monetary Fund (IMF) tahun 2020, estimasi total kerugian rata-rata tahunan yang dialami sektor jasa keuangan secara global yang disebabkan oleh serangan siber berjumlah 100 miliar atau lebih dari Rp 1.433 triliun.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pun mencatat, ancaman dan serangan siber di sektor keuangan hingga September 2022 telah mencapai 1,1 juta serangan siber, sehingga per harinya menerima serangan mencapai 124 ribu anomali. 

Meski begitu menurut Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Edit Prima, hasil verifikasi penilaian kematangan keamanan siber yang dilakukan kepada 22 institusi perbankan sebanyak 86% telah masuk ke level 4 atau sudah memasuki tahap implementasi terkelola.

Baca juga : ChildFund Beberkan Solusi Inovatif Pembangunan Rendah Karbon

“Sebanyak 86 persen perbankan itu pada level 4, itu yang artinya implementasi keamanan siber telah dilakukan secara terkelola. Jadi kami nanti tinggal memberikan rekomendasi dari hasil verifikasi tersebut untuk peningkatan di masa-masa selanjutnya,” tambah Edit.

Ia mengimbau, kepada para sektor keuangan juga di perbankan untuk dapat menerapkan keamanan siber secara baik sesuai dengan best practice yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BSSN sejak tahun 2016 melalui forum negara G7.

Industri jasa keuangan yang mampu bertahan di tengah ketidakpastian global dan juga mampu mengantisipasi serangan siber, patut diapresiasi, karena telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, The Finance memberikan penghargaan kepada 63 lembaga keuangan (financial institution) berkinerja terbaik tahun 2022, pada ajang Top 20 Financial Institution Awards 2022.

Baca juga : Hasil Survei SNLIK OJK, Indeks Literasi Keuangan Masyarakat RI Naik

Lembaga keuangan yang mendapat penghargaan tersebut terdiri dari bank, perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, dan perusahaan pembiayaan (multifinance). 

Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan hasil rating bertajuk terhadap laporan kinerja keuangan empat lembaga keuangan dalam tiga tahun terakhir, yakni dari tahun 2020 hingga pertengahan 2022.

“Rating ini mengukur performa masing-masing lembaga keuangan dari empat lembaga keuangan (audited) dengan bahan baku laporan keuangan dalam tiga tahun (periode) terakhir,” ujar Chairman The Finance Eko B Supriyanto.

Baca juga : OJK Gandeng KPK Berangus Suap Di Industri Jasa Keuangan

Rating Top 20 Lembaga Keuangan 2022 menggunakan angka pertumbuhan dan rasio-rasio keuangan penting di empat lembaga tersebut. Setelah mengukur pertumbuhan dan rasio-rasio keuangan penting, kemudian dikelompokkan berdasarkan size lembaga keuangan tersebut. Maksimal hanya 20 lembaga keuangan yang dimasukkan sebagai pemenang untuk masing-masing industri.

Hasilnya, ada 63 lembaga keuangan, terdiri dari 13 bank, 10 perusahaan asuransi jiwa, 20 perusahaan asuransi umum, dan 20 perusahaan multifinance yang dinilai berhasil menjadi yang terbaik. Ke-63 perusahaan inilah yang kemudian mendapat apresiasi dari The Finance pada ajang tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense