BREAKING NEWS
 

INACRAFT 2023 Kembali Digelar

ASEPHI Targetkan Transaksi Produk Kerajinan Capai Rp 182,14 M

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : SRI NURGANINGSIH
Kamis, 9 Februari 2023 16:49 WIB
Technical Meeting The 23rd Jakarta International Handicraft Trade Fair-INACRAFT 2023, di JCC, Senayan, Jakarta (9/2). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Muchsin meyakini, penyelenggaraan INACRAFT menjadi upaya dari para perajin dan pelaku UMKM kerajinan untuk terus bangkit dan terus berkembang. Tak hanya di dalam negeri, tetapi juga go ekspor secara global.

Sebab diakuinya, industri kerajinan Tanah Air belum berkembang seperti yang diharapkan. Terutama craft murni yang masih butuh perjuangan, seperti kerajinan batu dan kayu.

“Kami berupaya sebagai ujung tombak dari sisi penjualan dan pemasaran. Kami harapkan bisa terus bangkit. Dan kami tidak bisa sendiri butuh dukungan dan kerja sama berbagai pihak. Kerajinan ini adalah budaya bangsa yang mesti dilestarikan. Untuk itu pada penyelenggaraan INACRAFT juga akan digelar seminar terkait budaya dan craft,” tegasnya.

Diungkapkan Muchsin, ia mengapresiasi support Pemerintah. Terbukti dengan partisipasi beberapa kementerian yang terkait. Termasuk BUMN yang ikut berpartisipasi dan BNI menjadi pendukung utama.

Diramaikan 5 Kementerian

Adsense

Baca juga : SMI Rangkul TBI Kembangkan Transisi Keuangan Dan Energi

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal BPP ASEPHI sekaligus PO INACRAFT Baby Jurmawati Djuri mengatakan, target transaksi INACRAFT 2023 pada penyelenggaraan Maret nanti diharapkan bisa mencapai 12 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 182,14 miliar.

“Harapannya minimal sama dengan penyelenggaraan tahun 2019 yaitu sebelum pandemi Covid-19, termasuk dengan jumlah pengunjung yang ditargetkan sebesar 60 ribu sampai 70 ribu, setengah dari biasanya kunjungan mencapai 150 ribu pengunjung,” ucap Baby.

Ia menjelaskan, secara konsep penyelenggaraan pada Maret masih mengangkat Icon daerah yang dipilih. Di mana tahun ini dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemilihan tersebut berdasarkan beauty contest yang dilakukan oleh ASEPHI.

Dalam prosesnya, Sulsel bersaing dengan Lampung. Namun tahun depan sudah dipastikan Icon daerah yang sudah terpilih adalah daerah Banten.

“Untuk kepesertaan, INACRAFT diikuti oleh anggota ASEPHI yang mencapai 70 persen atau sebanyak 879 anggota. Kemudian 33 peserta diikuti dari non anggota, dan sisanya dari Kementerian dan BUMN,” rinci Baby.

Baca juga : APO Dan Kemenkeu Jalin Kerja Sama Tingkatkan Indeks Produktivitas

Tahun ini tercatat ada 5 kementerian yang turut meramaikan INACRAFT yaitu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Perbedaannya, tahun ini INACRAFT tidak bisa menghadirkan countrypreneur, yakni dari Uzbekistan. Namun mengingat situasi politik Eropa Timur bergejolak, rencana tersebut dibatalkan. “Namun mereka janji tahun depan untuk hadir,” ungkap Baby.

Sementara untuk produk kerajinan yang dihadirkan merupakan produk-produk Indonesia mulai dari Batik, Tenun, Fashion & Embroidery. Alas Kaki, & Perlengkapan Travel, Perhiasan & Aksesoris, Peralatan Ruman Tangga, Cindera Mata, Produk Dekoratif, Mainan hingga Kerajinan lainnya.

Direktur PT Mediatama Binakreasi Umi Noor Wijiati menambahkan, jelang digelarnya INACRAFT pada Maret 2023 mendatang, saat ini persiapan sudah mencapai 90 persen, hanya tinggal produksi. Tinggal perizinan dari kepolisian.

“Karena meskipun PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah ditarik oleh Pemerintah, proses perizinan tetap ada pengawasan dan pertimbangan oleh Satgas Covid-19,” jelasnya.

Baca juga : IICS 2022 Siap Digelar, Hadirkan 20 Coaching Profesional

Sama seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, untuk hadir dalam INACRAFT pengunjung bakal dikenakan tarif sebesar Rp 25 ribu. Meski begitu, Umi menyakini, antusiasme pengunjung tidak akan pernah surut alias tetap tinggi.

“Tahun 2021 INACRAFT sempat vakum. Namun penyelenggaraan Maret 2022, yang merupakan pameran pertama digelar dan dibuka oleh RI 1, Alhamdulilllah pengunjungnya dari 2019 hanya turun 10 persen. Karena rata-rata pengunjung itu kangen dengan pameran kerajinan yang paling dicari,” pungkas Noor Wijati. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense