BREAKING NEWS
 

Semoga Harga Avtur Menyesuaikan

INACA: Harga Tiket Pesawat Turun 20-60 Persen

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 13 Januari 2019 19:29 WIB
Ketua Umum INACA IGN Askhara Danadiputra (ketiga kanan) didampingi Sekjen INACA Tengku Burhanudin (keempat kanan) saat konferensi pers soal penurunan harga tiket pesawat di Kawasan SCBD Jakarta, Minggu (13/1). (Foto: Kintan Pandu Jati/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi maskapai yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menyatakan akan menurunkan  harga tiket pesawat. Penurunan harga bervariatif mulai dari 20 hingga 60 persen.

Ketua Umum INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, penurunan tiket ini merupakan bentuk kepedulian terhadap protes masyarakat, yang merasa harga tiket pesawat terlalu mahal. "Jadi yang kita lakukan variatif. Yang pasti, pengurangan harganya antara 20 sampai 60 persen," kata Askhara yang akrab disapa Ari, dalam konferensi pers di Kawasan SCBD Jakarta, Minggu (13/1).

Adsense

Baca juga : Bagasi Berbayar Adalah Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung

Menurutnya, harga tiket akan kembali normal seperti sebelum masa liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. "Harga kami usahakan normal, seperti sebelum masa Natal dan Tahun Baru," ujar Ari.

Dijelaskan, avtur berkontribusi besar dalam biaya operasional maskapai. Di Indonesia, porsi avtur terhadap biaya mencapai 40-50 persen. Terkait hal itu, Ari meminta agar PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur untuk meringankan beban industri penerbangan.

Baca juga : Mensos Yakin Orang Miskin Turun Di Bawah 9,5 Persen

"Komponen yang paling besar memang fuel, kisarannya 40-50 persen. Jadi, kita sudah dapat support dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan BUMN untuk menurunkan avtur. Terutama, untuk wilayah Jakarta," papar Ari yang juga menjabat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 

Sebelum adanya penurunan tarif, Ari mengaku perusahaannya tidak untung banyak. Untuk penerbangan domestik, margin paling hanya 2 persen. Pada masa low season, kadang malah merugi. "Supaya untung, perusahaan harus melakukan beberapa siasat," ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense