BREAKING NEWS
 

Lambat, PUPR Evaluasi Kinerja Bank Penyalur FLPP

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : MUHAMAD FIKY
Minggu, 21 Juni 2020 16:00 WIB
Pemerintah terus meningkatkan penyaluran FLPP bagi MBR.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengevaluasi bank pelaksana penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Bagi bank yang kinerjanya kurang baik dalam menyalurkan pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) kuotanya akan dialihkan ke bank yang kinerjanya lebih baik.

"Kita akan mengevaluasi kinerja dari bank pelaksana sejauhmana komitmennya terhadap kuota unit rumah yang disepakati. Kalau tidak baik, kita alihkan kuota pembiayaannya ke bank yang lebih baik," ujar  Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Arief Sabaruddin tanpa menyebut nama bank tersebut, Minggu (21/06).

Dikatakan Arief, sejauh ini bank pelaksana optimis target kuota akan tercapai hingga akhir tahun. BTN masih menjadi bank pelaksana penyalur tertinggi yang telah menyalurkan dana FLPP untuk 38.177 unit senilai Rp3,86 triliun.

Baca juga : Padat Karya Tunai Diklaim Berhasil Kurangi Pengangguran

Disusul BNI sebanyak 6.654 unit senilai Rp677 miliar. Selanjutnya posisi ketiga tertinggi penyalur FLPP dipegang oleh BTN Syariah sebanyak 6.016 unit rumah senilai Rp585 miliar.

Posisi keempat ditempati BRI Syariah sebanyak 3.300 unit, senilai Rp332 miliar. Selanjutnya Bank BJB telah menyalurkan sebanyak 2.088 unit senilai Rp209 miliar.

Adsense

BRI menyalurkan sebanyak 1.452 unit senilai Rp151 miliar dan Bank Mandiri sebanyak 1.021 unit senilai Rp101,7 miliar.

Hingga pertengahan Juni 2020, PPDPP telah telah menyalurkan dana FLPP sebanyak Rp6,82 triliun untuk 67.498 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga : Kinerja Dirjen Perumahan Kurang Nendang

"Jumlah ini telah mencapai 65,85 persen dari target realisasi untuk tahun 2020 sebanyak Rp11 triliun untuk 102.500 unit rumah," ujar Arief.

Dilanjutkannya, proses penyalurannya dilaksanakan dengan mengedepankan teknologi informasi melalui aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) dan Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang).

Arief mengungkapkan, inovasi yang dikembangkan tersebut merupakan salah satu percepatan kesediaan hunian dalam mempertemukan supply dan demand.

"Kita fokus pada berapa besarnya supply hunian," kata dia.

Baca juga : Masa Pandemi, Kinerja Sektor Pertanian Cemerlang

Hingga saat ini, potensi dan dukungan aktif para asosiasi pengembang sangat luar biasa dalam memberikan data. Pihaknya pun mengapresiasi pengembang yang mendaftarkan terus perumahannya ke SiKumbang. "Sehari rata-rata lebih dari seribu hunian didaftarkan di aplikasi ini," tuturnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense