BREAKING NEWS
 

Jumpa.id Layanan Webinar Asli Lokal Hemat Kuota

Reporter : FAJAR EL PRADIANTO
Editor : FAZRY
Rabu, 4 November 2020 15:36 WIB
Direktur PT Jumpa Daring Indonesia Rudy Bustanil Wijaya dan Pemimpin Redaksi Cyberthreat.id Nurlis Effendi menjadi pembicara dalam Diskusi Daring ``Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri``,(2/10/2020)

RM.id  Rakyat Merdeka - Platform konferensi video daring atau webinar asli buatan Indonesia, Jumpa.id mengklaim lebih hemat kuota dibanding platform lainnya.

Direktur PT Jumpa Daring Indonesia, Rudi Bustanil Wijawa mengatakan untuk melakukan koneksi konferensi video atau webinar melalui Jumpa.id cuma membutuhkan kurang lebih 128 Kbps.

Jumlah ini menurut dia lebih rendah dibandingkan kebutuhan bandwitch dari platform lainnya. Umumnya platform webinar itu membutuhkan bandwitch 800 Kbps hingga 1 Mbps.

"Kalau di jumpa.id hanya dengan 128 Kbps ini akan sangat hemat bandwith, artinya akan hemat kuota," katanya melalui keterangan persnya, dalam talkshow, Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri, kemarin.

Baca juga : OVO Buka Layanan Modal Kerja Bagi UMKM

Hadir menjadi pembicara dalam diskusi tersebut dua direktur jenderal dari dua kementerian, yakni Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan.

Rudi mengatakan hadirnya jumpa.id karena di Indonesia infrakstutur internet belum menjangkau secara luas dan merata, sehingga banyak orang yang harus menggunakan mobile untuk melakukan konferensi video.

Saat menggunakan mobile artinya menggunakan paket data, kuotanya akan cepat habis kalau bandwith yang dibutuhkan besar.

"Dengan menggunakan Jumpa.id akan menghemat 80 persen kuota data, karena bandwith yang dibutuhkan kecil," katanya.

Baca juga : Video Pembakaran Halte Transjakarta Beredar, Polisi Ucapkan Terima Kasih

Paltform dari pengembang lokal ini memiliki kecepatan internet minimum 128kbps audio dan video atau 32kbps untuk audio dengan kualitas baik dan jelas. Sehingga hemat bandwidth serta kuota data internet hingga 80 persen dibandingkan dengan platform konferensi video non-lokal.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, mengatakan banyak inovasi yang lahir selama pandemi Covid-19.

Menurutnya, tidak hanya proses belajar mengajar yang bertranformasi, tetapi juga menumbuhkan kegiatan kemahasiswaan dan inovasi untuk membantu menghadapi pendami covid-19.

"Di tengah pandemi ini, kampus mampu melakukan tranformasi pembelajaran, dan kegiatan mahasiswa lain seperti bergabung dalam relawan kesehatan secara daring, KKN tematik, kampus mengajar, duta perubahan perilaku, kampus merdeka, dll," ungkap Nizam.

Adsense

Baca juga : Pake Aplikasi Kecilin Bisa Hemat Kuota 20 Persen

Salah satu inovasi teknologi yang dikembangkan oleh perguruan tinggi di bidang kesehatan adalah robot pintar yang diciptakan untuk membantu tenaga medis dalam memberikan perawatan terhadap pasien Covid-19.

Selain itu, ada juga Ventilator, masker, dan alat kesehatan lainnya yang digunakan untuk menghadapi pandemi. "Kami terus mendorong agar inovasi ini terus terjadi, dan perguruan tinggi kami harapkan menjadi tulang punggung inovasi," tambah Nizam.

Sementara Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerinan Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, untuk mendukung proses tranformasi digital, pemerintah engah meyusun Peta Jalan Indonesia Digital Nation untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense