BREAKING NEWS
 

Setelah Tesla Lirik Negeri Bollywood

Tenang, Banyak Investor Masih Antre Pinang Kita

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FITRIYANA YULIANTI
Senin, 1 Maret 2021 05:27 WIB
Tesla (Foto : dok. CNBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Publik tidak perlu kecewa berlebihan atas beredarnya kabar Tesla Inc, lebih memilih membuka pabrik mobil listrik (Electric Vehicle/EV) di India, daripada di Tanah Air. Sebab, masih banyak investor raksasa lainnya yang menyatakan minatnya meminang Indonesia.

Kabar Tesla lebih memi­lih menanamkan modalnya di India, daripada di Indonesia, cukup menyedot perhatian pub­lik. Hal itu terjadi tak lepas dari gembar-gembor yang disam­paikan pemerintah bahwa pe­rusahaan asal Amerika Serikat (AS) akan mengembangkan EV di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan me­nepis Tesla sudah berpaling. Menurutnya, proses negosiasi masih berlanjut.

Baca juga : Kemenkeu Ajak Orang Tua Ajari Anaknya Investasi Sejak Dini

Luhut berdalih, tidak bisa membeberkan proses negosiasi. Sebab, adanya perjanji di mana isu negosiasi tidak boleh diung­kapkan kepada publik (Non-Dis­closure Agreement/ NDA). Dite­gaskannya, selama ini pihaknya tidak pernah mengatakan bahwa Tesla akan berinvestasi di pabrik mobil listrik di Tanah Air.

“Yang pasti, kami tidak pernah membahas soal (membangun) pabrik mobil listrik di Indone­sia),” kata Luhut, saat diwawan­carai Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, di CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, Kamis (25/2).

Luhut mengungkapkan, selain soal mobil listrik, pemerintah membahas soal Starlink, launch­ing pad, hypersonic, baterai lithium, dan stabilizer energy bersama perusahaan besutan Elon Musk itu.

Baca juga : Arab Saudi Buka Kembali Penerbangan Internasional

Pengamat dari Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, jika be­nar Tesla memilih Negeri Bolly­wood, julukan India, untuk mem­bangun pabrik mobil listriknya, pasti karena tergiur faktor kemu­dahan. Antara lain, India memiliki aturan pajak yang memudahkan investor. Selain itu, upah pekerja di India tergolong lebih murah dibanding Indonesia.

Dia mengakui, Indonesia bu­kan yang terbaik dalam hal peringkat kemudahan bisnis untuk investor asing.

“Tapi sedikit demi sedikit hal itu mulai diperbaiki. Karena sekarang ada Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Yang setidaknya memberikan kepas­tian hukum bagi investor yang ingin berinvestasi di Indonesia,” ucap Mamit kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Adsense

Baca juga : Setelah Dapat SK Dari DPP, Eko Patrio Langsung Tancap Gas Majukan PAN DKI

Mamit meyakini, kemungkinan Tesla tertarik berinvestasi di Indonesia masih sangat ter­buka lebar. Karena jika merujuk pernyataan Menteri Luhut, kerja sama dengan Indonesia dengan Tesla lebih kepada penyediaan bahan baku baterainya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense