BREAKING NEWS
 

Dukungan Pemda Belum Optimal

BKS Tancap Gas Garap Bus Listrik

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Rabu, 22 Mei 2024 07:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara dalam acara Sustainable E-Mobility Event: Upscaling Bus Electrification Nationwide di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Dok. Kemenhub

 Sebelumnya 
Kepala Subdirektorat Trans­portasi Perkotaan Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub Iman Sukandar menuturkan, hingga saat ini bus listrik di Indonesia masih sangat sedikit, hanya 100 unit.

“Kendaraan itu tersebar di Ja­karta, Bandung dan Surabaya,” katanya.

Penyebabnya, tingginya biaya modal awal dan operasional. Untuk saat ini, biaya operasional per kilometer (km) bus listrik sekitar Rp 22.000. Jauh di atas bus diesel, dengan Rp 12.000 per km.

Belum lagi, daya jelajah bus listrik juga terbatas dibanding­kan bus diesel. Apalagi, tempat pengisian daya masih terbatas.

Baca juga : Golkar Teruji Solid Dan Loyal

Namun, dengan sejumlah in­tervensi berupa insentif dan juga subsidi Pemerintah, diharapkan keberadaan bus listrik bisa terus bertumbuh.

“Dengan menambah populasi dari bus listrik, diharapkan biaya operasional bisa ditekan setidaknya setara dengan bus diesel,” harapnya.

Sementara, Direktur Asia Tenggara ITDP Gonggomtua Sitanggang mendukung upaya Kemenhub mengakselerasi elektrifikasi bus di perkotaan, yakni 90 persen elektrifikasi transpor­tasi publik pada tahun 2030 atau 6.600 bus yang akan disebar di 11 kota di Indonesia. Target ini pun sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017.

Gonggomtua mengatakan, implementasi 6.600 bus listrik di 11 kota prioritas diproyek­sikan berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 25 persen sampai dengan 2030, setara dengan 1 juta ton CO2eq.

Baca juga : RUU Penyiaran Bikin Resah

Studi yang dihasilkan ini dapat menjadi landasan strategis dalam mencapai target implementasi bus listrik nasional pada tahun 2030.

“Terutama dalam membangun rencana aksi, kebijakan, dan sprogram insentif untuk me­ningkatkan adopsi bus listrik,” jelasnya.

Selain itu, kata Gonggom­tua, dari hasil studi, implemen­tasi 6.600 bus listrik di 11 kota prioritas tersebut membutuhkan biaya investasi lebih dari Rp 40 triliun hingga 2030.

Karena tingginya kebutuhan biaya investasi, ITDP Indonesia mendorong Pemerintah menye­diakan insentif potongan harga pembelian bus listrik yang dapat memicu peningkatan adopsi bus listrik, terutama di tahap awal implementasi. KPJ

Baca juga : Syauqi, Putra Wapres Maju Di Pilgub Banten

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 3, edisi Rabu, 22 Mei 2024 dengan judul "Dukungan Pemda Belum Optimal, BKS Tancap Gas Garap Bus Listrik"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense