BREAKING NEWS
 

Kecewa Tapi Tak Ditunjukkan, Kalau Marah Suaranya Pelan

Jokowi Keluar Solo-nya

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Selasa, 8 September 2020 06:40 WIB
Presiden Jokowi saat rapat dengan para menteri, Senin (7/9). (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Ia lalu menyebutkan 3 klaster penyebaran virus Corona yang patut di waspadai. Yakni: klaster kantor, klaster keluarga dan klaster Pilkada. Menurutnya, penularan tidak hanya terjadi di ruang-ruang publik atau tempat umum. “Hati-hati ini,” ingatnya.

Presiden juga meminta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian untuk mempertegas aturan main Pilkada, untuk mengantisipasi terjadinya klaster Pilkada. Sebagaimana sudah diatur dalam Peraturan KPU. “Polri juga berikan ketegasan mengenai ini,” perintah Jokowi.

Adsense

Kapolri Idham Azis mengangguk-angguk mengiyakan perintah tersebut. “Jadi ketegasan, saya kira Mendagri nanti dengan Bawaslu, agar betul#betul ini diberikan peringatan keras,” sambungnya.

Baca juga : Angkasa Pura I Instruksikan Petugas Bandara Layani Pelanggan Sepenuh Hati

Presiden ketujuh ini lagi-lagi menyentil Kementerian Kesehatan. “Kemudian... Ehm... Yang berkaitan dengan testing,” ucap Presiden.

Jokowi meminta agar kementerian yang dinakhodai Terawan Agus Putranto itu, punya desain perencanaan yang komprehensif. Agar jumlah tes tidak timpang antara provinsi satu dengan lain nya. “Jangan sampai yang saya lihat, provinsi…, ada provinsi yang sudah melakukan testingnya tinggi sekali tapi ada provinsi yang testingnya masih rendah sekali,” sentilnya.

Ucapan Jokowi kembali terjeda beberapa detik, ketika mencoba mendetilkan beberapa desain perencanaan testing yang dimaksud. “Berapa jumlah lab yang harus ada di sebuah provinsi, berapa reagen yang harus terdistribusi,” tutur eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga : Cagliari vs Juventus, Suasana Pesta Belum Sirna

Matanya juga sempat merem sejenak saat jeda. “Perencanaan itu kita perlukan,” sambungnya, pelan.

Di akhir pidatonya, Jokowi kembali mengulangi pentingnya mendahulukan penanganan kesehatan ketimbang pemulihan ekonomi. “Jangan sampai kita…urusan kesehatan, urusan Covid-19 ini belum tertangani dengan baik, kita sudah menstarter, restart di bidang ekonomi, ini juga sangat berbahaya,” pungkasnya.

Melihat gaya dan gestur Jokowi se perti ini, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno pu nya analisanya. Kata dia, Jokowi saat ini tengah menunjukkan sikap aslinya. “Kalem, nada bicaranya datar, ini sikap asli Jokowi,” kata Adi, kemarin.

Baca juga : Kasasi Jaksa Ditolak MA, Perekam Video Penggal Jokowi Tetap Bebas

Kenapa Jokowi tidak marah-marah lagi? “Percuma marah terus, karena da lam kondisi terjepit pandemi sulit melakukan kerja extraordinary,” kata Adi.

Sementara pengamat komunikasi politik Ujang Komarudin menilai kalemnya Jokowi di Sidang Kabinet kali ini tetap menyiratkan kemarahan. Bahkan, levelnya bisa melampaui kemarahan di Sidang Kabinet 18 Juni lalu. Tapi marahnya ditahan dan di sembunyikan. “Gestur seperti itu, dalam falsafah Jawa bisa dimaknai marah keras,” kata Ujang, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Karena, marah-marahnya Jokowi selama ini belum cukup mempan menggenjot kinerja para menteri. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense