Dark/Light Mode

10 Jenderal Mulai Dielus Jadi Kapolri

Pak Jokowi, Ayo Pilih Yang Mana?

Minggu, 14 Juni 2020 06:56 WIB
Sepuluh jenderal polisi yang berpeluang menjadi Kapolri (Foto: Istimewa)
Sepuluh jenderal polisi yang berpeluang menjadi Kapolri (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Enam bulan lagi, masa jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis berakhir. Namun, bursa calon Kapolri mulai ramai dibahas dan jadi bahan tebak-tebakan. Ada 10 jenderal yang bisa dipertimbangkan Presiden Jokowi untuk dipilih menjadi Kapolri. Kepada siapa pilihan Jokowi jatuh..?

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan, idealnya, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri baru menggodok nama calon Kapolri dua bulan sebelum jabatan Kapolri berakhir. Tapi, bisa saja penggodokan lebih cepat, atau lebih lama. 

Hal itu tergantung kepada Presiden Jokowi, si empunya kewenangan. “Ketika dirasa saatnya tiba, Presiden Jokowi pasti akan melakukan pergantian,” ujar Edi kepada Rakyata Merdeka, kemarin. Dia menilai, saat ini tidak ada alasan genting yang bisa dijadikan pertimbangan untuk memperpanjang jabatan Kapolri. Sehingga proses regenerasi bisa berjalan normal-normal saja. 

Lalu, siapa saja yang berpeluang menduduki posisi Tribrata 1 itu? Edi bilang, sesuai pasal 11 ayat (6) UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier. “Harus berpangkat bintang tiga dan berpengalaman. Pasti berpangkat Komjen ini punya peluang besar. Tentunya melihat sisa masa dinasnya,” imbuh eks anggota Kompolnas ini. 

Baca juga : Pegawainya Kritik Jokowi, PP Energi Angkat Bicara

Senada, anggota Kompolnas, Poengky Indarti, juga menyebut, menilik pada jenjang kepangkatan, calon Kapolri harus menyandang bintang tiga. Dan untuk karir, salah satunya pernah menjabat Kapolda tipe A. Namun, lewat Surat Telegram Nomor 1189 tahun 2020 dan dengan Kemenpan RB, pada 22 April lalu, tujuh Polda yang semula tipe B, dinaikkan menjadi tipe A. 

Kenaikan tujuh tipe Polda tersebut membuat seluruh polda di 34 provinsi di Indonesia bertipe A. Hanya Polda Metro Jaya tipe A-K atau A+. Meski demikian, Kapolda Metro Jaya juga berpangkat Irjen alias bintang dua seperti polda A lainnya. “Betul, (calon Kapolri harus) pangkat Komjen. Untuk karier antara lain pernah menjabat sebagai Kapolda type A,” tuturnya. 

Menilik dari kriteria bintang tiga atau berpangkat komjen, ada enam jenderal yang punya peluang. Mereka adalah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Bambang Sunarwibowo, dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. 

Tetapi, jenderal bintang dua juga punya peluang yang sama. Soalnya, menjelang Idham Azis pensiun, ada juga dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun. Yakni, Kepala BNN dan Sestama Lemhannas. Jumlahnya bisa bertambah satu jika posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga. Ini sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Tinggal menunggu penetapan dan pelantikan. 

Baca juga : Jokowi ke Satgas Pangan: Ini Ada Apa? Cek!

Setidaknya, ada empat jenderal bintang dua yang berpeluang. Semuanya adalah Kapolda. Mereka yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil Imran, dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. 

Anggota Komisi III DPR, Didik Mukrianto, mengatakan, 10 nama itu punya potensi besar sebagai calon kuat Kapolri baru. Soalnya, namanama tersebut memiliki rekam jejak dan integritas yang baik selama menjabat di institusi Polri. Selain itu, mereka juga memiliki kapabilitas dan kompetensi yang teruji dalam melaksanakan tugas. “Kalau melihat kinerja dan rekam jejaknya, potensinya cukup besar dan sangat terukur,” ujar Didik, kemarin. 

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, tak mau memberi penilaian, siapa perwira korps baju cokelat yang paling berpeluang menggantikan Idham Aziz. “Semua bintang 3 pasti punya peluang jadi calon Kapolri,” jawabnya, diplomatis. Dia meminta para calon Kapolri ini harus bersaing dengan sehat. 

Ketua Komisi III DPR, Herman Heri, menyerahkan sepenuhnya penggodokan calon pengganti Idham Aziz kepada Wanjakti Polri untuk diserahkan kepada Kapolri dan Presiden. Yang penting, calon Kapolri yang diusulkan itu harus memenuhi sejumlah kriteria. “Siapa pun yang diusulkan sebagai calon Kapolri adalah sosok yang harus memiliki integritas moral yang baik, menunjukkan dedikasi luar biasa, serta profesionalisme tinggi,” ujar Herman. 

Baca juga : Pak Dokter, Yang Sabar Ya..

Sebelumnya, Idham Azis sendiri pernah menegaskan akan mengemban tugas sebagai Kapolri selama 14 bulan. Ia juga menegaskan tidak akan memperpanjang jabatannya di Polri. “Saya yakinkan 14 bulan kemudian saya pensiun. Banyak yang bilang saya diperpanjang, saya tidak. Saya tidak mau diperpanjang, saya tidak mau variasi. Saya lanjutkan program beliau promoter sudah bagus,” tegas Idham di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu, November, tahun lalu. 

Siapakah yang akan jadi Kapolri menggantikan Idham Azis dari 10 jenderal di atas? Semuanya tergantung pilihan Jokowi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.