BREAKING NEWS
 

BGS: Vaksinasi Untuk Lansia Tunggu Pfizer Dan AstraZeneca

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 12 Januari 2021 15:07 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksinasi perdana Covid-19 akan dilaksanakan pada Rabu (13/1)

Vaksinasi periode pertama ini menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac, yang sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta status halal dan thoyib dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga : Jaksa Pinangki Dituntut 4 Tahun Penjara

"Tahapan pertama diberikan 1,48 juta nakes di Indonesia, diharapkan bisa mulai besok atau minggu ini. Kemudian rolling, mudah-mudahan akhir Februari bisa selesai," kata BGS dalam rapat dengan Komisi IX DPR secara virtual, Selasa (12/1/2021).

Adsense

Selain tenaga medis, gelombang pertama program vaksinasi yang dijadwalkan pada Januari - April 2021 juga akan menyasar 17,4 juta petugas publik seperti TNI/Polri, petugas pelabuhan, stasiun, bandara, terminal dan pekerja lain yang sehari-hari bersinggungan dengan masyarakat. Serta 21,5 juta lansia umur 60 tahun ke atas. 

Baca juga : Soal Vaksinasi, BCL Tunggu Arahan Pemerintah

"Kita harapkan, vaksin Pfizer dan AstraZeneca datang pada April. Itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan untuk di atas 60 tahun. Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April," kata BGS dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (12/1).

Setelah gelombang pertama ini selesai, program vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok masyarakat umum. Dengan rincian 63,9 juta masyarakat rentan yakni masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat penularan tinggi plus 77,4 juta masyarakat dengan pendekatan klaster, sesuai ketersediaan vaksin.

Baca juga : Geledah Tiga Kantor Dinas Di Batu, KPK Amankan Dokumen Perizinan Proyek Dan Tempat Wisata

Seluruh rangkaian program vaksinasi ini, diperkirakan memakan waktu 15 bulan. Jadwal ini bersifat dinamis, karena tergantung ketersediaan vaksin.

"Schedule ini dinamis. Ini adalah jadwal yang kita miliki saat planning dulu, yaitu 15 bulan untuk menyelesaikan vaksinasi 426 juta. Dan memang, bottle neck atau critical part-nya dari produksi vaksinnya, bukan kemampuan memvaksinasi," terang BGS. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense