BREAKING NEWS
 

Bukti Program Pemerintah Tepat: Ekonomi Terjaga, Covid-19 Terkendali

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Rabu, 20 Oktober 2021 22:10 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program kerja yang dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin selama dua tahun ini terbukti tepat. Meski di tengah hantaman pandemi, Pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dan juga sukses mengendalikan penyebaran Covid-19.

Salah satu capaian Pemerintah di bidang ekonomi dalam dua tahun terakhir adalah berhasil menahan kontraksi ekonomi di tahun 2020 yang hanya sebesar -2,07 persen year on year (yoy). Kemudian, di triwulan II-2021, pengendalian pandemi berhasil mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy). Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 16 tahun terakhir. 

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Perayaan Maulid Nabi

Konsumsi Pemerintah terus memegang peranan aktif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama pandemi, termasuk di triwulan II-2021. Upaya ini dapat mendorong peningkatan pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Pulihnya permintaan domestik kemudian mendorong perbaikan aktivitas produksi, sehingga membuat seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif di triwulan II-2021. Pemulihan yang terjadi di berbagai sektor utama, seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor konstruksi, serta sektor transportasi dan pergudangan mencerminkan aktivitas ekonomi sudah mulai bangkit. 

Terjaganya daya beli masyarakat selama pandemi dapat terwujud karena inflasi yang terjaga dengan stabil di level rendah. Pada 2020, inflasi terjaga di level 1,68 persen (yoy). Hingga September 2021, inflasi juga masih terjaga rendah dan stabil di level 1,60 persen (yoy). Menilik 5 tahun ke belakang, capaian inflasi Indonesia konsisten menurun. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah dalam membenahi fundamental ekonomi antara lain melalui perbaikan infrastruktur.

Baca juga : Pemerintah Dukung Pengembangan Inovasi Keuangan Digital

Dalam hal investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami kenaikan. “PMDN dan PMA semester I-2021 masing-masing bisa naik 3,5 persen dan 16,8 persen. Ini tentu akibat transformasi perekonomian melalui Undang Undang Cipta Kerja,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan yang diterima RM.id, Rabu (20/10).

Menjelang akhir triwulan III-2021, berbagai leading indicator menunjukkan prospek yang baik. Dampak lonjakan kasus varian delta berhasil dimitigasi sehingga aktivitas ekonomi kembali menguat. Hal ini tercermin dari Indeks PMI Manufaktur Indonesia yang kembali di level ekspansif dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga kembali meningkat di September 2021. 

Baca juga : UU HPP Mampu Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Dari sisi angka kemiskinan dan pengangguran, yang sempat meningkat akibat Covid-19, juga berhasil diturunkan. Angka kemiskinan menurun dari 10,19 persen pada September 2020 menjadi 10,14 persen pada Maret 2021. Sedangkan angka pengangguran turun dari 9,77 juta orang atau 7,07 persen pada Agustus 2020 menjadi 8,75 juta orang atau 6,26 persen pada Februari 2021. 

Adsense

Sementara itu, peningkatan harga komoditas global dan pemulihan permintaan global turut mendorong komponen ekspor dan impor tumbuh signifikan. Upaya Pemerintah dalam meningkatkan aktivitas ekspor impor telah membantu industri berorientasi ekspor untuk memanfaatkan peluang peningkatan harga komoditas global selama pandemi. Hal ini membuat kinerja neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama 17 bulan berturut-turut. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense