BREAKING NEWS
 

Dongkrak Sektor Pariwisata Indonesia, Kemenhub Komitmen Hadirkan Bandara Perairan

Reporter & Editor :
WAHYU SURYANI
Kamis, 28 Oktober 2021 13:27 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - "Selain mampu membuka konektivitas antar daerah, kehadiran Bandara Perairan juga bermanfaat dalam menunjang pengembangan daerah yang berkelanjutan, menghubungkan daerah-daerah terpencil dan perbatasan, serta mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia," MENTERI PERHUBUNGAN BUDI KARYA SUMADI

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen menghadirkan Bandara Perairan atau Water Aerodrome di Indonesia. Sejumlah hal pun disiapkan. Mulai dari harmonisasi regulasi, hingga kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

Saat menjadi pembicara kunci dalam acara Sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Bandara Perairan yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran Bandara Perairan di Indonesia dibutuhkan dalam rangka mendongkrak kemajuan sektor pariwisata nasional.

“Infrastruktur transportasi yang berkembang di negara-negara kepulauan adalah bandara perairan atau water aerodrome dan pesawat apung atau seaplane. Selain mampu membuka konektivitas antardaerah, juga bermanfaat dalam menunjang pengembangan daerah yang berkelanjutan, menghubungkan daerah-daerah terpencil dan perbatasan. Serta mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia,” jelas Menhub.

Saat ini, Kemenhub tengah melakukan harmonisasi regulasi antara peraturan penerbangan dan pelayaran. Termasuk juga kolaborasi antar instansi Kementerian/Lemba- ga, pemerintah daerah, badan usaha, dan akademisi, dalam penerapan peraturan tersebut agar tercapai tujuan dalam mendukung pariwisata nusantara melalui kolaborasi anak bangsa (pentahelix).

Baca juga : Sinergi Indonesia-Swiss Kerek Kompetensi Instruktur BLK

Kemenhub melalui Balitbanghub menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM), yang saat ini telah menghasilkan kajian tentang Bandara Perairan.

“Kajian ini merupakan respon dari fenomena belakangan ini, yaitu meningkatnya permintaan (demand) terhadap pergerakan transportasi yang bersifat water-to-water dan water- to-land melalui penggunaan pesawat apung atau seaplane,” kata Kepala Balitbanghub Kemenhub Umar Aris.

Ia mengungkapkan, pengembangan bandara perairan ini menggabungkan 3 sarana transportasi konvensional yaitu darat, laut dan udara.

Adsense

Substansi dari RPP yang telah tersusun ini, pada dasarnya merupakan harmonisasi ketentuan-ketentuan yang ada dalam 3 rezim hukum. Yaitu hukum transportasi darat, hukum transportasi laut dan hukum transportasi udara.

Selain menyiapkan regulasi, Kemenhub melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) juga telah menyiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan mengoperasikan pesawat apung (seaplane).

Baca juga : Cara Kemenkumham Kenang Jasa Pahlawan

Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, yang merupakan salah satu Sekolah Tinggi di bawah pengelolaan BPSDMP Kemenhub, kini telah memiliki pesawat latih seaplane.

API adalah satu-satunya sekolah penerbangan saat ini, yang mencetak SDM penerbang pesawat apung di Indonesia.

Pelaksana Tugas Kepala BPSDMP Kemenhub Capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan, kehadiran pesawat latih seaplane amphibian Cessna 172 SP adalah wujud inisiasi BPSDMP un- tuk melaksanakan pelatihan penerbang yang memiliki kualifikasi Seaplane Class Rating di API Banyuwangi

Diharapkan, seaplane akan berkembang dan menjadi salah satu opsi sarana transportasi di lndonesia.

“Semoga Akademi Penerbangan Indonesia (APl) Banyuwangi dapat menjadi pusat pelatihan bagi pilot - pilot seaplane yang andal, dan memiliki kompetensi yang bersaing baik secara nasional maupun internasional,” ujarnya.

Baca juga : Risma Jelasin Kemensos Nggak Bisa Serap Telur Pedagang

April lalu, Kemenhub juga telah melaksanakan uji operasi pendaratan dan lepas landas seaplane di sekitar Pulau Gili Iyang, Madura.

Daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata mancanegara. Karena memiliki kadar oksigen terbaik nomor 2 di dunia

Ada sekitar 10 lokasi yang menjadi studi Kemenhub untuk mengembangkan Bandara Perairan. Yakni Danau Toba - Sumatera Utara; Pulau Senua - Kepulauan Riau; Pulau Gili Iyang, Sumenep - Jawa Timur; Der- awan, Berau - Kalimantan Timur; Gili Trawangan, Lombok Utara - NTB, Labuan Bajo, Manggarai Barat - Nusa Tenggara Timur; Bunaken, Manado - Sulawesi Utara, Wakatobi - Sulawesi Tenggara, Pulau Widi, Halmahera Selatan - Maluku Utara; dan Raja Ampat - Papua Barat. [*]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense