Sebelumnya
Turki telah dua kali menjadi tuan rumah negosiasi langsung antara kedua belah pihak. Pertama, pada 10 Maret lalu antara Menteri Luar Negeri Ukraina dan Rusia di Antalya. Kedua, pada 29 Maret lalu antara negosiator kedua belah pihak di Istanbul.
Sementara Ukraina menyerukan negosiasi mendesak dengan Rusia pada Rabu (20/4), menyusul Kota Mariupol, yang hampir jatuh setelah berminggu-minggu pengepungan.
Baca juga : Gelontorkan Rp 5,1 Miliar, PLN Terangi Ribuan Hunian Sementara Korban Erupsi Semeru
Permintaan itu disampaikan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin akan meluncurkan uji coba peluncuran pertama rudal balistik antarbenua, ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) Sarmat juga pada Rabu.
Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan, uji coba itu tidak dianggap sebagai sebuah ancaman bagi negaranya dan sekutu. Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, Washington telah mendapat informasi tentang uji coba rudal rutin sesuai kewajiban perjanjian nuklir Rusia.
Baca juga : Jokowi Senang Dan Puas
Kirby menambahkan, tes itu tidak mengejutkan. Rudal tersebut telah dikenal karena proses produksinya memakan waktu bertahun-tahun.
Peluncuran itu akan dilakukan beberapa pekan menjelang perayaan Hari Kemenangan Rusia, yang menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa pada 9 Mei mendatang. Acara itu disertai dengan parade militer dan penghormatan lainnya kepada para veteran Rusia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.