Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Hari Anti Korupsi 2023, KSP: Stranas PK Ampuh Tekan Kebocoran Keuangan Negara
- Ganjar Minta Gen Z Perkuat Literasi Digital Untuk Masa Depan IKN
- Yang Mau Masuk PTN Jalur Prestasi Wajib Tahu, Syarat Dan Ketentuan SNBP 2024
- Sekjen Gibran Center Cetuskan Lahirnya Orde Muda, Gibran Jadi Simbolnya
- Cara Gibran Atasi Stunting di Daerah Kumuh: Perbaiki Sanitasi & Bedah Rumah
Kemendagri Jabarkan Keuntungan Penerapan Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah
Senin, 18 April 2022 17:52 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil Kemendagri) mendorong percepatan penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah di seluruh Indonesia.
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA mengatakan pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi saja. Ada masalah baru yang ditimbulkan, yakni meningkatnya sampah medis.
Baca juga : Kementan Dan Menko Perekonomian Dorong Petani Milenial Manfaatkan KUR
Ini sering diabaikan. Padahal, keberadaan sampah medis ini memerlukan perhatian dan penyelesaian secara bersama-sama.
Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia mempunyai target bisa mengurangi sampah plastik hingga 30 persen pada tahun 2025. Kemudian, menangani 70 persen sampah lainnya melalui gerakan reduce, reuse, dan recycle (3R).
Baca juga : Personel Dewa 19 Terseret Kasus Penipuan DNA Pro
Bertepatan dengan rencana KTT G20 yang akan digelar di Bali, Ditjen Bina Adwil menggelar Indonesia International Waste Expo (IIWAS) "Trisenses Bali" pada 17-20 April ini. Di IIWAS, ada beberapa forum yang membahas dan mencari solusi penanganan sampah yang berkelanjutan.
"Dalam acara itu, kami mencoba menampilkan contoh solusi ekonomi sirkular untuk memulihkan perekonomian dan menjaga lingkungan secara bersama-sama. Konsep ekonomi sirkular berpedoman pada prinsip utama mengurangi sampah dan memaksimalkan sumber daya yang ada dengan stakeholder, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, hingga pemangku kepentingan lainnya," ujar Safrizal dalam diskusi di IIWAS, Badung, Bali, pada Senin (18/4).
Baca juga : Konsumsi Listrik Meningkat, Perekonomian Di Kalbar Semakin Menggeliat
Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling, yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.
Safrizal mengungkapkan, ekonomi sirkular sudah diperkenal sejak tahun 2009, tapi baru booming di Indonesia pada media 2018-2019.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya