BREAKING NEWS
 

Kontes PM Inggris Dimulai, Johnson-Sunak Bersaing

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Sabtu, 22 Oktober 2022 07:16 WIB
Liz Truss menyatakan mundur setelah 45 hari menjadi PM Inggris, disaksikan sang suami Hugh O’Leary. (Foto Getty Images via BBC)

 Sebelumnya 
Pendukungnya yang paling blak-blakan, mantan Menteri Kebudayaan Inggris Nadine Dorries bilang, anggota parlemen harus meminta Johnson kembali.

“Jika tidak, maka harus diadakan pemilihan kepemimpinan atau pemilihan umum,” ujar Dorries.

Anggota parlemen kubu Tory lainnya, Andrew Stephenson mengatakan, dia telah menerima banyak surat elektronik bernada dukungan bagi Johnson dari anggota Partai Konservatif.

Baca juga : KPK Minta Hakim Agung Sudrajad Dimyati Kooperatif

Namun, nada kontra disampaikan mantan menteri yang saat ini bergabung ke dalam tim sukses Rishi Sunak. Dia yakin, sangat tidak mungkin Johnson akan mencalonkan diri. Apalagi, menurutnya, dukungan terhadap Johnson sama sekali tak berubah sejak dilengserkan.

“Dia (Johnson) memiliki sekitar 40 anggota parlemen. Saya tidak melihat dia bisa mendapatkan lebih dari 60 suara. Jadi dia sudah selesai,” katanya, tanpa mau menyebut nama.

Katanya lagi, tim sukses Sunak sedang berkoordinasi untuk mendapatkan deklarasi dukungan dari anggota parlemen.

Baca juga : Kandidat PM Inggris Rishi Sunak: Saya Cuma Underdog

“Semuanya akan berakhir pada Senin malam, lusa,” prediksinya.

Anggota parlemen senior Tory, Sir Roger Gale mengingatkan, saat ini Johnson masih dalam penyelidikan komite di parlemen. Dia bilang, dukungan pada Johnson berpotensi menyesatkan penyelidikan tersebut.

“Sampai penyelidikan itu selesai dan dia dinyatakan bersalah atau dibebaskan, seharusnya tidak ada kemungkinan dia kembali ke pemerintahan,” tegasnya.

Baca juga : Rishi Sunak Menangkan Voting Putaran Pertama, Zahawi Dan Hunt Tereliminasi

Partai Konservatif menetapkan ambang batas dukungan 100 anggota parlemen bagi kandidat yang ingin maju. Hal itu membuat prospek Johnson untuk mencalonkan diri lagi terlihat hampir tidak mungkin.

Beberapa anggota parlemen Tory juga telah menyebut, upayanya hanya akan buang-buang tenaga. Johnson dilengserkan partai pendukungnya akibat serangkaian skandal. Salah satunya, karena menggelar pesta, di saat Inggris tengah memberlakukan kebijakan karantina wilayah ketat imbas pandemi Covid-19. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense