RM.id Rakyat Merdeka - Badai salju di sebagian besar wilayah Amerika Serikat (AS) minggu lalu telah menewaskan sedikitnya 37 orang dan ratusan ribu orang tanpa listrik pada pagi hari Natal, Minggu (25/13).
Dampak terburuk dirasakan terjadi di sekitar Buffalo, New York, di mana salju setebal 43 inci turun pada Minggu pagi, menurut Layanan Cuaca Nasional.
Baca juga : PNM Resmikan Kampung Madani Di Karo, Sumatera Utara
"Ada orang yang telah terjebak di dalam mobil selama lebih dari dua hari," kata Eksekutif Erie County Mark Poloncarz.
"Ada juga yang di rumah yang berada di bawah suhu beku," imbuhnya, seraya menambahkan, 13 orang tewas di Buffallo, terdampak badai salju tersebut.
Baca juga : Arema FC, Persija Dan Persib Bersaing Ketat
Gubernur New York Kathy Hochul menyebutnya sebagai badai paling dahsyat dalam sejarah Buffalo. "Ini sangat luar biasa," kata Hochul kepada Paula Reid dari CNN.
Selama seminggu terakhir, badai musim dingin ini membawa suhu dingin yang berbahaya, kondisi badai salju, dan banjir pesisir ke hampir seluruh AS, merusak rencana Natal. Lebih dari 55 juta telah mendapat peringatan soal badai salju ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.