Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Sedikitnya 16 orang tewas setelah topan Sitrang menghantam Bangladesh. Sekitar satu juta orang terpaksa dievakuasi dari rumah mereka.
Tak hanya itu, sekitar 10 juta orang tanpa listrik di 15 distrik pesisir, sementara sekolah-sekolah ditutup di seluruh wilayah selatan dan barat daya.
Baca juga : Banjir Bali, 1 Orang Tewas Terseret Arus
Topan Sitrang adalah ancaman biasa tetapi para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim kemungkinan membuat mereka lebih intens dan sering.
Topan Sitrang mendarat di Bangladesh selatan, Senin malam (24/10). Topan itu memicu hujan lebat dan banjir di banyak daerah, termasuk Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Baca juga : Siapa Yang Jadi Tandem NasDem
Seorang pejabat pemerintah, Jebun Nahar, mengatakan 14 orang tewas. Sebagian besar korban karena tertimpa pohon tumbang, dan dua orang tewas setelah sebuah perahu tenggelam dalam cuaca buruk di sungai Jamuna di utara.
"Kami masih belum mendapatkan semua laporan kerusakan," katanya kepada AFP seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (25/10).
Baca juga : Ganjar Siap Di Bawah Puan
Sekretaris Kementerian Penanggulangan Bencana Bangladesh, Kamrul Ahsan mengatakan, warga yang dievakuasi berasal dari daerah dataran rendah. Mereka bermalam di tempat penampungan angin topan.
Dan pagi ini, banyak yang kembali ke rumah mereka. Sebelumnya, banyak warga desa yang enggan meninggalkan rumah mereka.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya