BREAKING NEWS
 

ASEAN Dan China Sepakat Percepat Perundingan CoC

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : MUHAMMAD RUSMADI
Jumat, 14 Juli 2023 07:40 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. KEMLU.

 Sebelumnya 
Kedua pihak, lanjutnya, harus bekerja keras memperkokoh kemitraan tersebut. China harus menjadi mitra terpercaya ASEANdalam merawat arsitektur kawasan yang terbuka dan inklusif. Hanya dengan hal tersebut, kedua pihak bisa mencapai kerja sama yang saling menguntungkan. “Demi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan ke­makmuran bersama di Indo-Pasifik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Retno minta dukungan China terhadap imple­mentasi konkret ASEANOut­look on the Indo-Pacific (AOIP). Termasuk rencana penyelengga­raan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) September mendatang.

Baca juga : Kadin, BSSN Dan PT SPARK Jalin Kerja Sama Perlindungan Informasi

Sebagai Ketua, Retno juga membacakan pernyataan bersa­ma ASEAN. Hal-hal yang diang­kat dalam pernyataan bersama, antara lain, pentingnya kepatuhan terhadap TAC, adopsi panduan percepatan perundingan CoC, dukungan terhadap implemen­tasi AOIP, kerja sama ekonomi, penguatan resiliensi kesehatan, dan people-to-people contact.

Pada kesempatan itu, Chi­na menyampaikan dukungan terhadap TAC dan sentralitas ASEANdalam pembangunan arsitektur kawasan yang inklusif. “China juga mengedepankan se­jumlah area kerja sama prioritas. Seperti pertanian, pengembangan kendaran listrik, ekonomi biru, dan people-to-people con­tacts,” ujar Wang Yi.

Baca juga : Tingkatkan Sinergitas, BI Jakarta Gelar Capacity Building Wartawan Di Lombok

Lebih lanjut, pertemuan terse­but juga menyepakati peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN-China. Termasuk penyelesaian negosiasi Free Trade Agreement (FTA) 3.0, untuk memperkuat hubungan dagang dan rantai pasok kawasan. Kedua pihak juga menekankan pentingnya revitalisasi konektivitas pasca-pandemi. Termasuk realisasi komitmen China dalam pembangunan infrastruktur kawasan.

Kedua pihak juga mendorong kerja sama penanganan perubahan iklim. Termasuk memastikan ketahanan pangan kawasan, serta pengembangan energi baru dan terbarukan, dan menyambut baik kemajuan dalam proses negosiasi terkait Laut China Selatan (LCS). Se­jak 2017, Indonesia sebenarnya sudah secara resmi mengganti penyebutannya menjadi Laut Natunan Utara. PYB

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense